TEMA 1
EKONOMI MAJU PEMBANGUNAN MELAJU
A. MENDENGARKAN SAMBUTAN/KHOTBAH
Setelah mempelajari bagian ini siswa diharapkan dapat (1) Mencatat pokok-pokok isi sambutan atau khotbah yang didengarkan, (2) Menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa kalimat, (3) Menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau khotbah.
.1. Mengidentifikasi Pokok-Pokok Sambutan/Khotbah yang Didengarkan
Sambutan berfungsi mengantarkan atau mengarahkan peserta untuk masuk ke inti suatu acara. Sebuah sambutan yang baik terdiri atas bagian-bagian berikut ini.
- Bagian pembukaan berisi ucapan penghormatan kepada hadirin dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;
- bagian isi berisi uraian tentang latar belakang dan uraian singkat tentang penyelenggaraan acara;
- bagian penutup berisi harapan akan lancarnya acara serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut..
Dalam menyampaikan sambutan untuk acara apapun, kamu harus tampil cerdas. Dengan demikian, sambutanmu akan didengar banyak orang dan kamu pun dihargai karena kecerdasanmu. Kiat cerdas itu adalah sebagai berikut.
- Siapkan diri dengan baik. Persiapkan dari segi fisik, misalnya tampil rapi dengan busana yang sesuai dengan acara, sedangkan dari segi psikis, yaitu membuat diri agar lebih tenang, mantap, dan percaya diri ketika memberikan sambutan.
- Kuasai materi. Walaupun sambutan yang akan kamu sampaikan singkat, kamu harus tetap menguasai materi. Apa yang kamu ucapkan merupakan cermin kecerdasanmu. Kalimat-kalimat yang asal keluar dari mulut tanpa disertai pikiran yang cerdas akan mengecewakan pendengar. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa kamu tidak menguasai materi. Oleh karena itu, kuasai materi sambutan agar kamu dihargai sebagai orang yang cerdas.
- Berdo’a. kecerdasanmu akan sirna jika kamu lupa berdo’a. Tidak semua orang dikaruniai otak cerdas, untuk itu janganlah kamu melupakan rasa syukur kepada Tuhan.
Pelatihan 1
Sambutan di bawah ini akan dibacakan temanmu/gurumu. Cobalah simak dan catatlah pokok-pokok isinya!
Yang terhormat Kepala SMA Negeri 3 Rembang,
Para Bapak dan Ibu Guru SMA N 3 Rembang, serta staf karyawan TU yang kami hormati,
Para Bapak dan Ibu orang tua/wali murid SMA N3 yang kami hormati,
Rekan -rekan siswa SMA N3 Rembang yang saya banggakan.
Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat Allah yang telah memberikan kita keniikmatan, berupa nikmat sehat dan nikmat sempat; sehingga kita masih bisa mengikuti acara seminar dalam rangka memperingati HUT SMA N3 Rembang.
Hadirin yang berbahagia,
Telah kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini banyak generasi muda, khusuusnya siswa terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang. Kita tidak bias mengelak akan hal ini, globalisasi menjadi pemicunya. Pengaruh-memengaruhi dan saling kebergantungan menjadi cirri era globalisasi. Salah satu pengaruhnya adalah narkoba. Melalui media cetak dan media elekt ronik kita sering mendengar para penegak hokum menangkap para pengguna, pengedar dan pembuat narkoba. Namun, hal tersbut tidak membuat jera orang-orang yang terlibat di dalamnya. Malah, makin marak dan menjadi-jadi. Kita tidak dapat berharap, bahwa narkoba dapat hilang di peredarana. Akan tetapi, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat dengan tegas mengambil sikap menolak, sikap tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Jika sikap ini tidak kita miliki, maka kita gampang sekali terjerumus untuk mengkonsumsinya.
Namun, kita semua, terutama orang tua pasti tidak menginginkan anak-anak kitta jatuh ke dalam jerat narkoba. Narkoba mengagalkan cita-cita kita. Narkoba mematahkan pendidikan kita. Bahkan, narkoba dapat mengantar kita kea lam baka.
Atas dasar tersebut, kami mengadakan seminar tentang narkoba pada hari iini. Semoga seminar ini dapat membuka mata hati kita untuk melihat dengan jernih narkoba beserta segala persoalannya.
Terselenggaranya seminar ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semuua pihak yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan ini, baik secara moral maupun material. Juga tidak lupa kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Akhir kata, kami mengucapkan selamat mengikuti seminar, semoga banyak manfaat yang bias dipetik.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
- Catatlah pokok-pokok isi dari sambutan yang telah Anda simak!
- Tuliskan pokok-pokok isi tersebut ke dalam beberapa kalimat! (kurang lebih 100 kata)
- Ungkapkan kembali isi sambutan di depan kelas dengan menggunakan bahasa Anda sendiri!
- Berikanlah penilaian terhadap ringkasan sambutan yang dituliis t/dibawakan temanmu!
Kriteria Penyampaian Ringkasan Sambutan Secara Lisan:
Aspek Yang Diamati |
Baik |
Sedang |
Kurang |
Sikap | |||
Penguasaan materi
|
|||
Kebahasaan
|
Acara : Pembukaan Kegiatan Jumat Bersih di SMA Tunas Harapan Rembang
Pemberi sambutan : Kepala SMA Tunas Harapan
Assalamu’alaikum Wr.Eb.
Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru beserta staf karyawan SMA Tunas Harapan yang saya sayangi, anak-anakku dari kelas X sampai kelas XII. Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul untuk mengikuti acara pembukaan kegiatan Jumat bersih SMA Tunas Harapan Rembang, saya mengucapkan terima kasih kepada ppara guru dan karyawan SMA Tuunas Harapan yang telah mendukung penyelenggaraan Jumat bersih SMA Tunas Harapan Rembang . saya ucapkan terima kasih kepada PT KM yang telah merespon kegiatan ini.
Saya ingin menyampaikan beberapa tujuan dari kegiatan ini. Tujuan yang pertama, saya ingin melihat seberapa besar kesadaran siswa-siswi terhadap kebersihan lingkungan sekolahnya. Tujuan yang kedua, saya ingin melihat SMA Tunas Harapan yang bersih, indah, rapi. Bagaimanapun kebersihan sangat berpengaruh terhadap KBM. Tujuan yang tterakhir adalahuntuk menciptakan rasa kegotongroyongan antarsiswa maupun guru. Harapan saya, kegiatan ini dapat memotivasi para siswa untuk hidup bersih, sehingga terciptalah iklim belajar yang nyaman dan kondusifakan memacu prestasi siswa.
Saya rasa, cukup sekian sambutan dari saya. Jika ada kata-kata saya yang kurang berkenan di hati, saya minta maaf. Saya ucapkan terima kasih.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pelatihan 2
1. Catatlah pokok-pokok isi sambutan di atas!
2. Jawablah pertanyaan yang sesuai dengan isi bacaan!
3. Ringkaslah sambutan tersebut dengan kalimatmu sendiri!
4. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan iisi sambutan!
Kriteria Penyampaian Sambutan/khotbah Secara Lisan:
Aspek Yang Diamati |
Baik |
Sedang |
Kurang |
Sikap | |||
Penguasaan materi
|
|||
Kebahasaan
|
B.MENYAMPAIKAN ISI ARTIKEL
1. MENDATA POKOK-POKOK ARTIKEL/BUKU
Setelah mempelajari bagian ini siswa diharapkan dapat:
- Mendata pokok-pokok isi artikel/ buku yang diperoleh dari hasil membaca
- Menyampaikan (secara lisan) isi bacaan dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Mengemukan hal-hal yang menarik dalam artikel/ buku yang telah dibacanya dengan memberikan alasan
Artikel pada hakikatnya merupakan penuangan secara tertulis gagasan atau ide penulis. Gagasan atau ide penulis dalam sebuah artikel dapat dipilah menjadi dua, yakni ide pokok dan ide penjelas (ada juga yang menyebut gagasan pokok dan gagasan penjelas). Ide pokok tersebut berupa pokok-pokok penting yang dituangkan dalam artikel.
Ide penulis pada tataran yang lebih kecil tampak pada gagasan/ide dalam paragraph. Sebuah paragraph berisi gagasan/ide pokok dan ide penjelas. Ide pokok dalam paragraph biasanya terdapat dalam kalimat utama. Kalimat utama biasanya berupa kalimat yang pernyataannya paling umum dalam sebuah paragraph. Dilihat dari tempatnya kalimat utama pada umumnya berada pada awal atau akhir paragraph. Ide utama/pokok dapat ditemukan dengan menghilangkan bagian atau membuang bagian yang tidak penting.
Karena masih bersifat umum, ide pokok perlu penjelasan atau rincian. Rincian inilah yang disebut dengan gagasan/ide penjelas. Ide penjelas dapat berupa rincian, contoh, perbandingan, atau pertentangan.
Untuk mencari pokok-pokok isi artikel/buku, maka harus ditemukan terlebih dahulu ide pokok masing-masing paragraph dalam artikel tersebut. Kemudian ide pokok tersebut disusun menjadi sebuah paragraph baru dengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan demikian, sajian paragraph yang dibuat sendiri tersebut sudah berupa ringkasan/pokok-pokok isi artikel/buku.
Pelatihan 1
Bacalah artikel di bawah ini!
REDENOMINASI RUPIAH BUKAN FOKUS UTAMA
JAKARTA, KOMPAS. Rencana redenominasi atau penyederhanaan dan penyetaraan nilai rupiah bukan merupakan fokus utama Bank Indonesia saat ini. Rencana tersebut hanyalah sebagai kebijakan pelengkap atas keberhasilan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakhir dan ke depannya diperkirakan akan terus bertambah.
Penjabat Gubernur BI Darmin nasution kepada Kompas di Jakarta, Rabu (4/8), mengatakan, dalam waktu dekat ini fokus utama BI masih seputar bagaimana meningkatkan pengawasan perbankan serta menjalankan fungsi BI di bidang moneter.
”Jadi, redenominasi hanya sebagai kebijakan pelengkap atas keberhasilan perekonomian Indonesia. Secara fundamental, redenominasi ini tidak memperbaiki, tetapi juga tidak memperburuk perekonomian ikita,” kata Darmin.
Darmin mengatakan, perekonomian Indonesia diyakini akan terus bertumbuh. Pada tahun 2012 atau tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan bergerak ke angka 7 persen dengan tingkat inflasi yang stabil, yaitu 4 plus minus 1 persen.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen pada tahun 2012 atau 2013, Darmin mengatakan, BI akan mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit lebih besar kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas serta meningkatkan transaksi ekonomi.
Untuk mendesak perbankan memberikan kredit yang lebih besar lagi, BI akan menetapkan batas atas dan batas bawah rasio kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga sebuah bank. Jika rasio tersebut berada di luar batas yang ditetapkan BI, bank tersebut akan dikenai pinalti berupa penempatan giro wajib minimum (GWM) yang lebiih besar dibanding yang seharusnya atau dibanding bank lain.
Ke depan, pihak BI juga akan menetapkan kebijakan suku bunga rendah sehingga likuiditas kredit bisa lebih tinggi dari saat ini. BI juga akan mengawasi secara ketat agar bank tidak menyalurkan kredit dengan suku bunga yang tinggi.
Untuk itu, BI akan meminta bank mengumumkan tingkat suku bunga pinjammannya (prime lending rate) di media massa dan situs resminya serta melaporkan kepada BI setiap bulan. Suku bunga pinjaman tersebut tidak termasuk premi resiko yang dikenakan kepada debitor.
….
Kompas, Kamis 5 Agustus 2010 halaman 1
- Persoalan apakah yang diungkapkan dalam artikel di atas?
- Catatlah pokok-pokok informasi yang Anda temukan dalam teks!
- Buatlah rangkuman artikel tersebut berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah kalian peroleh!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
Paragraf ke… |
Pokok pikiran |
Pertanyaan yang sesuai |
Ringkaslah pokok-pokok pikiran di atas dalam sebuah paragraph yang padu!
4. Sampaikan pokok-pokok tersebut di hadapan temanmuu!
5. Sebutkan hal-hal yang menarik dari artikel di atas!
Pelatihan 2
Bacalah artikel tentang lingkungan atau pertanian yang terdapat dalam sebuah surat kabar. Kemukakanlah alasanmu memilih artikel tersebut! Gunakan format di bawah ini!
2. MENGGUNAKAN KALIMAT DENGAN PERLUASAN
Frasa nominal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal (benda). Frasa nominal dapat dibentuk dengan menggunakkan kata ini, itu, tadi, tersebut, sebuah, seorang, suatu, atau sesuatu.
- Penggunaan Kata Ini dan Itu
Kata ini dan itu merupakan kata penunjuk. Kata penunjuk ini digunakan untuk menunjuuk benda yang letaknya relatif dekat dengan si pembicara, sedangkan kata penunjuk itu untuk menunjuk benda yang letaknya relatif jauh dengan si pembicara. Fungsi yang dimiliki kedua kata penunjuk ini adalah sebagai berikut.
- Penunjuk benda, digunakan di muka kata benda pada umumnya (benda orang, benda hal, atau benda alat).
Contoh:
- Ini pohon durian
- Ini si Dono
- Itu mobil ayah
- Itu Ibu Siti Hajar
- Penentu atau pembatas benda yang dibicarakan, digunakan di belakang benda pada umumnya (benda orang, benda hal, atau benda lainnya).
Contoh:
- Rumah ini belum ditempati
- Malam ini paman akan datang
- Mobil itu akan dijual
- Pelawak itu bernama Ateng
- Pengganti benda, digunakan pada tempat benda yang digantikan.
Contoh:
- Ini akan dikirim ke Medan
- Mana yang kaupilih, ini apa yang lain?
- Mana yang kaupilih, ini atau yang itu?
- Itu saja yang kan dibawa, yang lain tidakk?
- memberi penekanan, digunakan di belakang bagian kalimat yang akan ditekankan itu.
Contoh:
- Kami ini baru datang, belum tahu masalahnya.
- Kemenangan itu kami peroleh berkat kerja sama yang baik.
- penunjuk hubungan dengan benda atau hal yang telah disebutkan di dalam kalimat yang terdahulu, digunakan pada awal kalimat berikutnya.
Contoh:
- dia diberi uang seribu rupiah, saya Cuma lima ratus rupiah. Ini tentunya tidak adil.
- Langit mendung berawan tebal. Itu tandanya hari akan hujan.
- Penggunaan Kata Tadi da Tersebut
Fungsi penggunaan kata tadi dalam kalimat adalah sebagai keterangan waktu yang menunjukkan bahwa suatu hal atau pekerjaan baru saja terjadi.
Contoh: Tadi dia menyakan lagi masalah itu
Kata tersebut merupakan kata penunjuk yang merujuk pada kata atau kalimat yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh: Berat sama dipikul ringgan sama dijinjing. Ungkapan tersebut sangat cocok bagi warga Desa Sukamaju yang bahu-membahu dalam memajukan desanya.
- Penggunaan Kata Sebuah dan Seorang
Kata sebuah dan seorang merupakan kata bantu bilangan. Kata bantu bilangan tersebut digunakan dengan aturan sebagai berikut.
- Kata seorang dapat berarti satu orang. Kata ini digunakan di depan kata benda yang menyatakan orang, termasuk yang berkenaan dengan:
1) Kata nama perkerabatan, seperti:
- Ada seorang ibu duduk di situ.
- Saya mempunyai seorang kakak
2) Kata nama pangkat, gelar, dan jabatan seperti:
- Sebagai seorang lurah dia disukai rakyatnya
- Kakaknya seorang sersan di markas itu.
- Kata sebuah, berarti satu buah. Kata ini digunakan di depan kata benda umum dan terhitung.
Contoh:
- Dia membawa sebuah buku tulis dan sebuah pensil
- Kami memerlukan sebuah kamar
- Penggunaan Kata Suatu dan Sesuatu
Kata suatu atau sesuatu harus dipakai secara tepat. Kata suatu harus diikuti oleh kata benda, sedangkan kata sesuatu diikuti selain kata benda.
Contoh:
- Ia mencari sesuatu.
- Pada suatu waktu ia datang dengan wajah berseri-seri.
Pelatihan 3
- Buatlah kalimat yang mengandung kata ini danitu yang berfungsi sebaggai:
- Penunjuk benda
- Penentu dan pembatas benda yang dibicarakan
- Pengganti benda
- Memberi penekanan
- Penunjuk hubungan dengan benda atau hal yang telah disebutkan di dalam kalimat terdahulu!
- buatlah sebuah paragraf yang mengandung kata tadi, tersebut, sebuah, seorang!
C. PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Setelah mempelajari bagian ini siswa diharapkan dapat:: 1) Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf; 2) Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama, 3) Menemukan paragraf induktif dan deduktif, 4) Mengidentifikasi ciri paragraf induktif dan deduktif, 5)Menjelaskan perbedaan antara paragraf induktif dengan induktif , 6) Mengidentifikasi frase nominal dalam paragraf induktif dan deduktif
Sebuah paragraf terbentuk dari satu gagasan pokok (gagasan utama) dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan atau ide penulis dalam sebuah bacaan dapat dipilah menjadi dua, yakni ide pokok dan ide penjelas (ada juga yang menyebut gagasan pokok dan gagasan penjelas). Ide penulis pada tataran yang lebih kecil tampak pada gagasan/ide dalam paragraph. Sebuah paragraph berisi gagasan/ide pokok dan ide penjelas. Ide pokok dalam paragraph biasanya terdapat dalam kalimat utama. Kalimat utama biasanya berupa kalimat yang pernyataannya paling umum dalam sebuah paragraph. Dilihat dari tempatnya kalimat utama pada umumnya berada pada awal atau akhir paragraph. Ide utama/pokok dapat ditemukan dengan menghilangkan bagian atau membuang bagian yang tidak penting.
Gagasan atau ide penulis dalam sebuah bacaan dapat dipilah menjadi dua, yakni ide pokok dan ide penjelas (ada juga yang menyebut gagasan pokok dan gagasan penjelas). Ide penulis pada tataran yang lebih kecil tampak pada gagasan/ide dalam paragraph. Sebuah paragraph berisi gagasan/ide pokok dan ide penjelas. Ide pokok dalam paragraph biasanya terdapat dalam kalimat utama. Kalimat utama biasanya berupa kalimat yang pernyataannya paling umum dalam sebuah paragraph. Dilihat dari tempatnya kalimat utama pada umumnya berada pada awal atau akhir paragraph. Ide utama/pokok dapat ditemukan dengan menghilangkan bagian atau membuang bagian yang tidak penting.
Gagasan utama dituangkan dalam kalimat utama dan gagasan penjelas dituangkan dalam kalimat-kalimat penjelas. Kalimat penjelas ini bertujuan menjelaskan dan menunjang kalimat utama.
Ada dua pola yang sering digunakan untuk mengembangkan kalimat utama, yaitu sebagai berikut.
- Pola pengembangan dari umum ke khusus (deduktif), yaitu menempatkan gagasan yang bersifat umum (universal) terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh gagasan yang bersifat khusus (partikular). Dengan kata lain pola penalaran paragraf deduktif menggunakan pola umum-khusus.
- Pola pengembangan dari khusus ke umum (induktif) menempatkan gagasan yang bersifat khusus (penjelas) terlebih dahulu, kemudian diikuti gagasan yang bersifat umum.
- Menentukan Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Paragraf
Kalimat utama berisi gagasan utama, sedangkan kalimat penjelas berisi gagasan penjelas. Antara kalimat utama dan kalimat penjelas ini mempunyai beberapa pola.
Dalam paragraf di atas, ”Wabah” twitter merupakan kata kunci dari paragraf tersebut. Sedangkan wabah twitter menebar di mana-mana merupakan kalimat utama. Kalimat-kalimat selanjutnya dinamakan kalimat penjelas karena kehadirannya bergantung pada kalimat utama.
Pelatihan 1
Bekerjalah bersama kelompokmu, tentukan kalimat utama, kata kunci, Dan kalimat penjelas!
- Pameran seni kontemporer Indonesia di Shanghai yang diawali dengan proses yang agak kisruh, akhirnya terlaksana juga. Setelah kurator Indonesia pertama Aminuddin Siregar mengundurkan diri dengan alasan ketidakcocokan cara kerja dengan kurator asing Biljana Ciric, akhirnya bisa diselesaikan dan posisi tersebut kemudian diambiil alih oleh Jim Supangkat. Tema pameran yang pada awalnya mengambil fokus seni di era reformasi ataupost 1998 itu bergeser dan menjadi contemporanelty atau kekontemporeran jika diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesiia. Adapun pihak yang mengorganisasi adalah gabungan dari Museum Seni Kontemporer Shanghai (MOCA), AKR Group, China Gold Charity Foundation, dan H2 Foundation for Arts & Education. Adapun sponsor datang dari Bank Mandiri dan garuda Indonesia.
- Ada dua sumber ilhamnya. Pertama, adat istiadat Jawa dan kedua, pujangga India pemenang hadiah Nobel Sastra tahun 2013: Rabindranath Tagore. Rene Karels menyebut Noto Soeroto ingin memperkenalkan Jawa dan budaya Jawa kepada Belanda. Puisi-puisinya berkisar tentang Borobudur, tentang wayang, dan hal-hal yang Jawa lainnya. Ia ingin supaya orang Belanda tahu dan menerima budaya Jawa. Bukan itu saja, Noto Soeroto juga ingin memanfaatkan kemajuan barat untuk kemajuan budaya Jawa. Inilah gagasan utama Noto Soeroto: mencangkokkan budya Barat pada budaya Jawa.
- Negara dan rakyat Amerika tidak selamanya sedemokratis seperti sekarang ini. Tidak selamanya memperjuangkan dan menerapkan hak azasi manusia (HAM). Ada sisi-sisi gelap dari kehidupan negara ini yang menempatkannya sebagai negara pengimpor dan pemekerja (artinya yang memperkerjakan) budak pada masa lampau. Memang, para ketuurunannyapada abad ke-21 ini sebagian besar selalu terbuka mengenai hal ini. Tetapi banyak dari peninggalan dan adat-istiadat atau kebiasaan dari masa perbudakan pada abad ke-18 dan ke- 19 yang sampai sekarang masih dapatt dikenal.
- Publik tercengang sekaligus kecewa. Saat mengetahui Pusat pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sejumlah rekening mencurigakan yang diduga dimiliki sejumlah petinggi Polri. Namun, Mabes Polri pada mengumumkan hasil penelitian terhadap 23 rekening mencurigakan perwira Polri. Hasilnya sebanyak 17 rekening dapat dibuktikan wajar. Selebihnya sudah diproses pdana dan satu rekening dimiliki oleh orang yang sudah meninggal. Adapun sisanya masih diteliti. Polri pun dinilai tidak serius menangani kasus pencucian uang. Sejumlah piihak mendorong menghilangkan monopoli penanganan kasus pencucian uang oleh polisi melalui revisi Undang-Undang Pencucian Uang.
Pelatihan 2
Bacalah paragraf di bawah ini!
Kerjakan pelatihan pada kolom-kolom yang sudah disediakan!
- Perubahan iklim akibat pemanasan global merupakan masalah lingkungan yang sangat serius di planet Bumi karena dapat mengancam kelangsungan habitat, keragaman hayati, sistem rantai makanan, hingga kelangsungan hidupp manusia. Dampak nyata dari perubahan iklim sudah sangat akrab dengan penghuni bumi, meski seringkali hanya dipandang sebagai peristiwa alam yang wajar, yaitu kekeringan dan banjir, serta naiknya permukaan air laut. Penelitian World Wild Fund for Natture (WWF), menunjukkan bahwa 33 % habitat di hamparan muka bumi memiliki risiko yang tinggi menghadapi perubahan iklim itu, bahkan beberapa tanaman dan spesies hewan tidak kuasa bertahan dan punah. Beruang kutub adalah satu spesies yang berada paling depan di garis kematian jika permukaan es Samudra Artic terus meleleh. Sementara di sisi bumi lainnya, bencana alam seperti: banjir, badai, dan kekeringan terjadi secara berantai.
- langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah adalah menguras bak mandi minimal seminggu sekali. Langkah berikutnya adalah dengan menutup tempat-tempat yang digunakan untuk menampung air. Adapun langkah ketiga adalah dengan mengubur barang-barang bekas yang mungkin menjadi penampungan air. Dengan melakukan ketiiga hhal tersebut secara berantai.
- panas atau demam yang tinggi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga jika terdapat gejala-gejala tersebut, penderita bisa segera ditolong dan ditangani dokter.
Paragraf | Kalimat utama (kalimat ke) | Kalimat penjelas (kalimat ke) | Ide pokok | Pola paragraf |
Perbedaan Paragraf deduktif dan induktif
No | Paragraf Deduktif | Paragraf Induktif |
Tema 2
Cintailah budaya negerimu
A. MENULIS PROPOSAL
Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa diharapkan dapat: 1) mengidentifiasi komponen atau unsur-unsur proposal, 2)Menulis proposal sesuai dengan keperluan, 3) Membahas proposal dalam kelompok kecil untuk mendapatkan masukan perbaikan
Proposal (usulan) adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal dijadikan acuan penilaian mengenai baik atau tidaknya rencana kerja yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan bentuknya proposal dapat dibedakan menjadi proposal formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal sekurang-kurangnya terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: !) bagian pendahuluan yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar/abstraksi, daftar isi, dan penegasan permohonan, 2) isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembahasan masalah, tujuan, ruang lingkup, dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup: daftar pustaka, lampiran, table, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi dari bentuk formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal formal.
Isi proposal ada yang sederhana, ada juga yang kompleks. Isi proposal yang kompleks seperti terdapat dalam bentuk formal di atas, sedangkan isi yang sederhana hanya meliputi:
- nama kegiatan
- dasar pemikiran
- tujuan diadakan kegiatan
- ruang lingkup
- waktu dan tempat kegiatan
- penyelenggara /panitia
- anggaran biaya
- penutup (Depdiknas, 2004:54-55)
Dalam pembuatan proposal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a) Pemilihan program atau kegiatan
Kegiatan yang akan Anda laksanakan merupakan program yang penting, perlu, atau mendesak. Hal ini harus Anda yakinkan di dalam latar belakang. Latar belakang antara lain berisi:
- Alas an-alasan pentingnya melakukan kegiatan tersebut (baik secara praktis maupun teoretis)
- Hal-hal yang melatarbelakangi perlunya kegiatan itu dilaksanakan.
b) Tujuan
Dalam bagian ini, disampaikan hal-hal positif yang dapat dicapai melalui kegiatan tersebut.
c) Panitia Penyelenggara
Merupakan pihak-pihak/orang-orang yang terpilih sebagai pelaksana. Pihak-pihak ini haruslah mereka yang benar-benar dapat bekerja sama dengan baik.
d) Alokasi Dana
Masalah penghitungan dana, umumnya membutuhkan diskusi yang cermat dan penuh pertimbangan. Dalam alokasi dana, pandai-pandailah mencari donator/sponsor yang tidak terlalu mengikat. Proposal memang lazim digunakan sebagai alat untuk mencari dana.
e) Pelaksanaan
Penyusunan mata acara harus dilakukan dengan pertimbangan yang baik dan matang.
Contoh proposal
P R O P O S A L
PELATIHAN RANTAMAN ADICARA PENGANTIN
GUNA MENUNJANG KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA
UNTUK GURU SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK
SEKABUPATEN REMBANG
TAHUN 2010
Peyelenggara :
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN REMBANG
BEKERJA SAMA DENGAN
MUSYAWARAH GURU MATAPELAJARAN BAHASA JAWA SMA/SMK/MA
KABUPATEN REMBANG
Sekretariat : Jalan Gajah Mada 8 Telp/Fax (0295) 691280 Rembang
PROPOSAL
NAMA KEGIATAN
PELATIHAN RANTAMAN ADICARA PENGANTIN UNTUK GURU SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK SEKABUPATEN REMBANG TAHUN 2010
PENYELENGGARA
Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa SMA/SMK/MA Kabupaten Rembang
SIFAT KEGIATAN
Terbuka untuk guru-guru SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat
DASAR PEMIKIRAN
Sudah berkali-kali menjadi bahan pembicaraan mulai dari konggres, seminar, sarasehan yang membahas tentang proses pembelajaran Bahasa Jawa. Yang jelas bahasa jawa perlu dilestarikan untuk generasi muda khususnya di daerah Istimewa Yogyakartadan Jawa Tengah. Berbagai upaya telah dilakukan dengan dikeluarkannya Suratkeputusan Gubernur Jawa Tengah tahun 2005. yang isinya tentang bahasa jawa jadi pelajaran muatan local wajib di jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Berkenaan dengan hal tersebut dalam kurikulum Bahasa jawa SMA semester 2 terdapat kompetensi dasar tentang pranata adicara, pasrah manten dan tampi manten, sesorah yang harus dikuasai siswa. Sedangkan dalam Kurikulum Bahasa Jawa SMP/MTs terdapat kompetensi pranata adicara dan sesoran yang harus dikuasai siswa.
Langkah ke depan diharapkan para peserta didik atau generasi muda bisa melestarikan bahasa jawa, karena memiliki kemampuan menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu digalakkan berbagai kegiatan yang mengarah pada keterampilan berbahasa jawa diantaranya berbicara, membaca, mendengarkan dan menulis kaitannya dengan pembelajaran bahasa jawa disekolah.
Maka dengan melihat kondisi yang ada saat ini kaitannya dengan bahasa jawa yang begitu sangat memprihatinkan keberadannya perlu ditopang berbagai langkah strategis di antaranya perlunya diadakan kegiatan pelatihan pranata adicara yang diperuntukkan guru SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat. Dengan menguasai salah satu keterampilan berbahasa Jawa tersebut diharapkan dapat menularkan kepada siswa didiknya. Dengan demiikian siswa didik dapat menggemari dan mau mempelajari bahasa Jawa yang muaranya bertujuan untuk melestarikan budaya jawa.
Bermula dari pemikiran itulah maka kami segenap pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Rembang mengadakan dan menggalakkan Kegiatan Pelatihan Rantaman Adicara Pengantin untuk guru SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat. Melalui kegiatan tersebut diharapkan para guru dapat menularkan keterampilan tersebut kepada peserta didik sehingga muncul kader-kader yang berpotensi dalam berbahasa jawa serta menunjukkan keterampilannya dalam berbahasa jawa.
MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan Pelatihan Pranata Adicara ini bertujuan untuk :
- Menggali kemampuan guru dan mencari bakat kaitannya dengan kemampuan keterampilan berbahasa jawa (pranata adicara).
- Menggemari dan mau mempelajari tentang keterampilan bahasa jawa.
- Memberikan kesempatan bagi guru untuk menyalurkat bakat, minat dan kemampuannya yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa jawa.
- Memicu daya kreativitas dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap dunia pendidikan khususnya pendidikan bahasa jawa.
- Menciptakan iklim persaudaraan antar guru dan antar sekolah.
- Sebagai keterampilan berbahasa jawa baik di lingkungan sekolah atau pendidikan maupun di lingkungan masyarakat sekitar.
- Dapat menularkan keterampilan berbahasa Jawa (paranata adicara) kepada peserta didik
SASARAN
- Guru SD/MI/sederajat seluruh Kabupaten Rembang
- Guru SMP/MTs/sederajat seluruh Kabupaten Rembang
- Guru SMA/MA/SMK seluruh Kabupaten Rembang
- Pemerhati dan pecinta bahasa dan budaya Jawa
PENYELENGGARAAN
- Tempat :
Di Aula SMA Negeri 3 Rembang
- Waktu Pelaksanaan :
Hari : Selasa, Rabo, Kamis
Tanggal : 27, 28, 29 Juli 2010
Jam : 08.00 WIB s/d selesai
PEMBICARA
- 1. Bapak Drs. Bambang M.Pd. (Dinas Pendidikan Prop. Jateng)
- 2. Bapak Drs. Karsono (Dinas Pariwisata Rembang)
- 3. Bapak Sumaryono (Praktis)
KEPANITIAAN
Terlampir
ANGGARAN
- Sumber
– Iuran peserta
– MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Rembang
– Sponsorship
- Jumlah Terlampir
SEKRETARIAT
SMA Negeri 3 Rembang
Jalan Gajah Mada 8 Telp/Fax(0295) 691280 Rembang.
PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan Pelatihan Pranata Adicara untuk guru-guru SD, SMP, SMA yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang bekerja sama dengan MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Rembang.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho dan bimbingannya dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan ini.
Rembang, Mei 2010
PANITIA PELAKSANA PELATIHAN RANTAMAN ADICARA PENGANTIN GUNA MENUNJANG KETRAMPILAN BERBAHASA JAWA GURU BAHASA JAWA
MGMP BAHASA JAWA KABUPATEN REMBANG 2010
Mengetahui, Ketua Panitia
Kepala Dinas Pendidikan
Drs. NOOR EFFENDI LILIS RUSENYWATI, S.Pd.
NIP. 19591017 198403 1 007 NIP. 19710423 199903 2 005
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA LOMBA KETERAMPILAN BERBAHASA JAWA
MGMP BAHASA JAWA KABUPATEN REMBANG 2010
Pelindung : Drs. Noor Effendi
Panitia Pengarah : Joko Sutrisno, M.Pd
Penanggung Jawab : Drs. Suraji
Ketua : Lilis Rusenywati, S. Pd.
Wakil Ketua : Karnoto, S. Pd.
Sekretaris 1 : Didik Suryono, S.Sn.
Sekretaris 2 : Rudy bayu, S.Pd.
Bendahara 1 : Siti Nurhayati, S. Pd.
Seksi- Seksi :
- Seksi Naskah:
- Tuti Rahayu
- Laelatus Sa’adah
2. Seksi Konsumsi
- Sri Mardiyani, S. Pd.
- Ummi Nurhidayati, S.Pd.
- Laelatus S (Daerah Sulang, Gunem, Bulu mantingan)
- Nur alfiana (Daerah Sumber)
- Widowati (Daerah Sale,Sedan)
- Ummi N. (Daerah Pamotan, Rembang)
- Erny (daerah kragan, Sarang, Bulu)
- Dina Candra (Daerah Lasem)
- Tuti R. (Daerah Kaliori)
- Seksi Pendaftaran:
Lampiran 2
USULAN PENDANAAN
KEGIATAN PRANATA ADICARA TINGKAT SD/SMP/SMA
TAHUN 2010
SUMBER DANA:
1. Kontribusi tiap peserta @Rp 125.000,00 x 250 Rp 31.250.000,00
——————–
Jumlah Rp 31.250.000,00
PENGELUARAN:
- Pembicara 3 orang @Rp 1.000.000,00 Rp 3.000.000,00
(1 dari Semarang, 2 lokal)
- Transportasi pembicara (2x) Rp 800.000,00
- Konsumsi pembicara Rp 200.000,00
- Perizinan Rp 500.000,00
- Transportasi Ka UPT @Rp 5.000 x 200 Rp 1.000.000,00
- Sound sistem Rp 500.000,00
- Spanduk dan dekorasi Rp 300.000,00
- Sertifikat @Rp8.000 x 250 Rp 2.000.000,00
- Pembelian buku untuk hadiah Rp 750.000,00
10. Pengadaan seminar kid @Rp15.000 x 250 Rp 3.750.000,00
11. Konsumsi
Snack: Rp 10.000,00 x 2 x 300 orang Rp 6.000.000,00
Makan siang Rp 15.000 x 2 x300 orang Rp 9.000.000,00
12. Kepanitiaan Rp 2.250.000,00
—————-
JUMLAH Rp 31.250.000,00
Pelatihan 1
Baca dan cermatilah sekali lagi contoh proposal di atas. Setelah itu kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
- Tulislah unsur-unsur yang terdapat dalam proposal tersebut!
- Sebutkan hal-hal yang melatarbelakangi kegiatan tersebut!
- Apakah menurutmu ada anggaran yang perlu ditambah atau perlu ada, tetapi belum tercantum?
- Selain tujuan di dalam proposal tersebut, cantumkan dua tujuan lagi!
- Adakah seksi-seksi dalam kepanitiaan yang perlu ditambah! Jika ada, jelaskan!
Pelatihan 2
1) Bentuklah kelompok beranggotakan 4 orang!
2) Buatlah proposal (usulan rencana kegiatan)!
3) Tentukan terllebih dahulu proposal yang akan kamu buat sesuai dengan keinginanmu atau karena kepentingannya, misalnya, parade musik sekolah, lomba Jumat bersih, Lomba Cipta puisi/artikel bertemakan selamatkan lingkungan , dan lain-lain.
4) Perhatikan kelengkapan unsur-unsur proposal yang kamu tulis!
5) Sampaikan proposal kamu di depan kelas untuk mendapat kritikan dan masukan demi kesempurnaannya!
B. MENDENGARKAN DAN MENYIMPULKAN WAWANCARA
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan siswa dapat: 1) mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara : siapa yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai, serta apa isi pembicaraannya, 2) merangkum seluruh isi pembicaraan dalam beberapa kalimat, 3) Menyampaikan (secara lisan) isi rangkuman kepada orang lain.
Berikut ini disajikan wawancara yang sangat menarik antara guru dengan siswa. Simaklah hasil wawancaranya!
Gifary : (memasuki ruang guru) ”Assalamu’alaikum, Pak. Jika Bapak tidak keberatan, saya akan mewawancarai Bapak?”
Pak Mus : ”Boleh saja. Tentang apa?”
Gifary : ”Kebetulan minggu depan kelas kami mendapat giliran untuk mengisi mading. Kami bermaksud mengisi salah satu rubriknya dengan bahasan pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan otak anak Indonesia. Bagaimana pendapat Bapak?”
Pak Mus : ”Bapak menyambut baik rencana kalian tersebut!”
Gifary` : ”Belakangan ini muncul opini orang tua murid yang melihat cara dan materi pendidikan dasar-menengah kita tidak sesuaidengan tujuan pendidikan. Materi yang terlalu banyak, selain memberatkan anak juga berdampak buruk terhadap perkembangan jiwa siswa. Benarkah demikian?”
Pak Mus : ”Memang benar. Cara mengajar dan banyaknya materi yang diberikan oleh guru telah menimbulkan berbagai kasus, seperti: kecemasan anak terhadap sekolah.”
Gifary : ”Dapatkah Bapak memberikan contoh?”
Pak Mus : ”Banyak anak yang mual dan malas ketika mulai masuk kelas, ada beberapa anak yang bengong bahkan histeris saat mengikuti pelajaran. Semuanya ini harus menjadi perhatian setiap guru yang merasa terlalu berlebihan membebbani kemampuan anak yang masih butuh waktu bermain. Kasus anak TK yang dibebani PR atau sudah belajar komputer harus dinilai kemungkinan pihak sekolahnya berorientasi bisnis daripada sebagai sikap sehat mencerdaskan anak.”
Gifary : ”Adakah pengaruh cara bielajar-mengajar terhadap potensi kreatif siswa?”
Pak Mus : ”Jelas ada. Cara belajar-mengajar yang bukan dalog kurang mengangkat potensi kreatif siswa. Dengan cara ini anak secara pasif saja menerima dan tidak dibiasakan untuk berlatih mengungkapkan suatu pengertian, definisi, atau konsep dengan kata-katanya sendiri.”
Gifary : ”Ada juga orang tua yang mengaku bahwa anaknya yang masih di TK seringkali diberi tugas untuk menghafal sesuatu, misalnya Janji siswa. Apakah hal ini juga memengaruhi perkembangan mental anak?”
Pak Mus : ”Jelas berpengaruh. Anak TK yang disuruh menghafal seperti Janji Siswa tersebut telah melebihi kemampuan daya serap anak. Kasus anak yang dimarahi guru bahasa Indonesianya karena menjawab singkong makanan khas orang Indonesia sungguh memprihatinkan. Bagi sang Guru, selain singkong tidak tertulis di buku teks, anak telah dianggap menghina bbangsanya.”
Gifary : ”Menurut Bapak, pendidikan model apa yang cocok untuk otak anak?”
Pak Mus : ”Menurut Bapak, pendidikan yang tidak terlalu banyak teori, tetapi menekankan pengalaman belajar di lapangan, seperti: melihat dari dekat kesibukan di kantor polisi, bandara, atau pemadam kebakaran. Hal ini memberi manfaat nyata kepada anak daripada hanya disuruh menghafal nama sekian puluh kecamatan di wilayahnya.”
Gifary : ”Ada lagi yang menarik, yaitu adanya sistem perangkat di sekolah. Apakah hal ini berpengaruh positif terhadap perkembangan psikologis anak?”
Pak Mus : ”Pengaruhnya sangat besar. Orang tua yang ambisius akan menggenjot anaknya untuk mengikuti les privat. Tanpa mereka sadari, kegiatan anak-anak tersebut banyak menyita waktu untuk kesibukan-kesibukan yang bukannya menambah kecerdasannya. Anak kehilangan waktu bermainnya. Di samping itu, membuat anak yang sesungguhnya unggul karena bidang studi inti, seperti: matematika, IPA, dan bahasanya tinggi, menjadi frustasi menerima peringkat di bawah teman sekelasnya yang prestasi ketiga bidang studi uttama tersebut lebih rendah, tetapi menang nilai menggambar, olah raga, atau prakarya.”
Gifary : ”Sekarang saya baru yakin bahwa keluhan para orang tua benar. Mudah-mudahan keluhan-keluhan orang tua siswa itu menjadi umpan balik bagi guru dalam mendidik anak-anak Bangsa sehingga berkembang menjadi generasi penerus yang sehat. Terima kasih, Pak Mus atas informasi yang telah Bapak berikan. Mudah-mudahan pada kesempatan lain Bapak masih berkenan memberikan informasi kepada kami.”
Pak Mus : ”Tentu. Kapan saja Bapak bersedia.”
Pelatihan 1
POKOK-POKOK ISI WAWANCARA |
TANGGAPAN TERHADAP ISI WAWANCARA |
RANGKUMAN ISI WAWANCARA |
|
|
BACAKAN RANGKUMANMU DI DEPAN KELAS, MINTALAH TANGGAPAN DARI TEMAN-TEMAN ANDA!
C. MELAKUKAN WAWANCARA TENTANG PELESTARIAN BUDAYA SENDIRI
Wawancara adalah suatu kegiatan berbahasa lisan dalam bentuk tanya jawab. Tujuannya untuk mendapatkan informasi. Untuk melakukan wawancara, pewawancara diharapkan memperhatikan hal-hal tertentu, baik sebelum maupun sesudah wawancara. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan wawancara adalah berikut ini.
- menentukan topik wawancara;
- menentukan tujuan (informasi apa yang ingin diperoleh)
- mempersiapkan daftar pertanyaan;
- menentukan siapa pemilik informasi atau narasumber;
- membuat janji dengan narasumber mengenai waktu dan tempat untuk bertemu hendaknya pewawancara tidak memaksakan kehendaknya, melainkan menuruti kesediaan narasumber)
Selanjutnya, ketika melakukan wawncara, pewawancara harus mempperhatikan hal-hal berikut ini.
- Awali wawancara dengan ucapan salam, contohnya: selamat pagi, assalamualaikum,
- gunakan bahasa yang sopan, baik bahasa verbal maupun nonverbal (sikap badan atau gerak-gerik anggota badan);
- arahkan pandangan ke narasumber
- hidanrkan pertanyaa-pertanyaan yang menyinggung narasumber,
- hindari pertanyaan yang menghendaki jawaban ya atau tidak
- akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih karena narasumber telah bersedia memberikan informasinya.
Pelatihan 2
Lakukanlah wawancara dengan salah seorang guru Anda untuk mendapatkan informasi tentang pelestarian budaya sendiri! Untuk itu, perhatikan petunjuk berikut!
1. Tentukan tujuan wawancara;
2. buatlah daftar pertanyaan dan menyebutkan alasan-alasan mengapa pertanyaan tersebut dipilih,
3. gunakan bahasa yang santun,
4. rangkum hasil wawancara Anda, kemudian bacakan di depan kelas!
D. MEMBACAKAN BERITA
Setelah melakukan kegiatan ini, siswa diharapkan dapat: 1) membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar; 2) membahas pembacaan berita yang dilakukan teman
MEMBACA BERITA DENGAN INTONASI, LAFAL, DAN SIKAP MEMBACA YANG BAIK
Anda tentu sering mendengarkan pembacaan berita di radio atau televise. Pembacaan berita dimaksudkan untuk menyebarluaskan berita tersebut kepada masyarakat. Pembaca berita dituntut memiliki keteremapilan membaca agar berita tersebut dapat ditangkap atau dimengerti oleh pendengar. Hal-hal yang perlu dimengerti oleh pembaca berita, yaitu:
- terlebih dahulu memahami isi berita yang akan dibacakan;
- memahami satuan struktur bahasa;
- menempatkan jeda panjang maupun pendek secara tepat;
- menggunakan lafal yang jelas;
- menggunakan intonasi yang tepat;
- menggunakan kejelasan ucapan;
- mengatur kecepatan gerak mata;
- memberikan tekanan yang tepat;
- mengatur nafas dengan seimbang
Berikut ini kolom penilaian pembacaan naskah berita
Penilaian Pembacaan Naskah Berita
No |
Nama |
Aspek Penilaian |
|||||||
Penjedaan |
Gerak mata |
Ketepatan Tekanan |
Atur nafas |
Sikap Tubuh |
Lafal |
Intonasi |
Kejelasan Ucapan |
||
1 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kriteria Penilaian:
- A : baik sekali
- B : baik
- C : cukup/sedang
- D : kurang
Penilaian pembacaan sebuah berita dapat dilakukan dengan pengisian kolom di bawah ini!
Format Penilaian
Nama pembaca berita :
Nama penilai :
Nomor |
Indicator Penilaian |
Ya |
Tidak |
Ket. |
1 | Intonasi baik | |||
2 | Ucapan jelas | |||
3 | Terdapat kesalahan ucapann | |||
4 | Terdapat pemenggalan yang tidak tepat | |||
5 | Volume suara jelas terdengar | |||
6 | Terdapat aksentuasi (tekanan) kata/kalimat | |||
7 | Tempo membaca tidak terlalu cepat | |||
8 | Tatapan mata terpaku pada teks | |||
9 | Saat membaca ada gerakan-gerakan (anggota badan) yang tidak berarti | |||
10 | Posisi atau sikap tubuh sudah baik |
MEMBACA BERITA DI DEPAN TEMAN DENGAN MENARIK
Agar kamu dapat membaca berita dengan menarik, kamu perlu memperhatikan hal-hal yang tercantum dalam indikator format penilaian di atas. Selain itu, kamu perlu memperhatikan penampilan, seperti: rambut dan pakaian yang rapi.
Pelatihan 1
Pilihlah salah satu naskah berita di bawah ini! Terlebih dahulu berilah tanda jeda pada naskah berita tersebut. Lalu bacalah berita tersebut dengan tepat! Nilailah penampilan temanmu dengan menggunakan format yang tersedia!
Naskah Berita 1
Selamat siang pemirsa, jumpa lagi dengan saya, Giselya Noorachma, dalam Lintas Siang
Warta berita siang ini akan menyajikan beritta penculikan anak yang baru-baru ini marak terjadi. Berikut berita selengkapnya.
Warga Desa Landoh kecamatan Sulang Kabupaten Rembang dihebohkan oleh penemuan sesosok mayat anak laki-laki yang tiga hari sebelumnya dikabarkan hilang. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 23 Juli 2010. Mayat tersebut dalam kondisi sangat mengenaskan. Organ dalam tubuhnya, ginjal dan matanya sudah hilang. Diindakasikan bahwa mayat tersebut korban penculikan dari sindikat penjualan organ dalam yang terorganisir sangat rapi. Korban merupakan putra kedua dari pasangan Tuminah dan Rakijan ini merupakan anak yang setiiap harinya membantu orang tuanya dengan cara menggembalakan kambing miliknya. Pada saat menggembalakan kambing itulah anak tersebut hilang.
Kapolres Rembang memberikan penjelasan bahwa pelaku penculikan sekaligus juga pembunuhan identitasnya belum diketahui.
”Sampai sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Kami menghimbau para orang tua agar lebih mewaspadai dan lebih berhati-hati terhadap putra-putrinya.” demikian himbauan Kapolres Rembang.
Demikian Lintas Siang, sampai bertemu satu jam mendatang. Selamat Siang.
Naskah Berita 2
Selamat siang.
Pemirsa, berita kali ini berasal dari kabupaten Rembang. Berikut berita selengkapnya.
Rabo, 7 Agustus 2010, terjadi tawuran antara warga desa Kaliori dengan warga desa Gegunung Kulon. Peristiwa tersebut bermula ketika salah satu warga desa Kaliori, yang kemudian diketahui namanya, Edy sasongko, bersenggolan dengan Umar farouk, warga desa Gegunung Kulon saat berjoget dalam arena dangdut yang digelar oleh Kecamatan setempat.
Edy sasoongko yang tersenggol Umar Faraok marah-marah dan membalas dengan mmemukul Umar faraok. Umar Faraok tidak menerimakan kejadian tersebut. Saat rombongan Edy sasongko pulang usai pertunjukkan, Umar Faraok beserta kelompoknya melakukan pencegatan dan menyerang balik terhadap kelompok Edy Sasongko. Akibat dari peristiwa tersebut Edy sasongko menderi luka yang cukup serius di bagian kepala dan lengan. Korban langsung dilarikan ke Rumag sakit dr. Sutrasno, Rembang. Sampai berita ini diturunkan Umar faraok beserta kelompoknya masih dalam pengejaran.
Demikian warta berita siang ini, selamat mengikuti acara selanjutnya.
Pelatihan 2
Buatlah sebuah naskah berita di sekitar daerah tempat tinggalmu (mengandung 5 W dan 1 H) tentang peristiwa yang hangat dan menarik!
————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————
—————————————————————————————————-.
E. IDENTIFIKASI PERISTIWA, PELAKU, PERWATAKAN, DIALOG, DAN KONFLIK PADA PEMENTASAN DRAMA
Setelah kegiatan ini diharapkan siswa dapat: 1) menentukan tokoh, peran, dan wataknya;
2) menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung; 3) menentukan tema dengan alas an; 4) menentukan pesan dengan data yang mendukung; 5) merangkum isi drama berdasarkan dialog yang didengar; 6) mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam pelajaran kali ini, yang akan dibicarakan adalah menanggapi pementasan sebuah drama. Tentu saja, untuk dapat menanggapi pementasan sebuah drama, terlebih dahulu kita harus menontonnya. Untuk dapat memberikan tanggapan terhadap drama yang ditonton, maka unsur-unsur pembangun drama harus dikuasai. Unsur-unsur pembangun sebuah drama antara lain: tema, tokoh, alur, dan pesan atau amanat.
- 1. Menonton dan Mmenganalisis Pementasan Drama Berdasarkan Teknik Pementasannya
Sebelum menyaksikan drama, ada baiknya mengetahui perlengkapan-perlengkapan dalam pementasan drama. Perlengkapan dalam pementasan drama meliputi perlengkapan untuk aktor dan aktris dan perlengkapan panggung.
a. Perlengkapan untuk Aktor/Aktris
ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perlengkapan untuk aktor/aktris ini.
- Tata Rias
Tata rias menggunakan bahan kosmetika. Tujuan penggunaan tata rias adalah untuk menciptakan wajah peran sesuai dengan tuntutan lakon. Fungsinya, mengubah watak seseorang, baik dari segi fisik, psikis, maupun sosial serta memberikan tekanan dalam peranannya. Tata rias sangat mendukung karakter yang diperankan
- Tata Pakaian
Tata pakaian juga memiliki fungsi yang sama dengan tata rias, yaitu membantu aktor membawakan perannya sesuai dengan tuntutan lakon. Tata pakaian dalam pementasan drama bertujuan sebagai berikut.
- membantu mengidentifikasi periode saat lakon dilaksanakan;
- membantu mengindividualisasikan pemain;
- menunjukkan asal-usul dan status sosial tokoh yang diperankan;
- menunjukkan waktu peristiwa tersebut terjadi;
- mengekspresikan usia orang itu;
- mengekspresikan gaya permainan; membantu gerak-gerik aktor di pentas serta membantu aktor mengekpresikan wataknya.
b. Perlengkapan Panggung
Perlengkapan panggung meliputi hal-hal berikut.
- Tata lampu
Tujuan penggunaan tata lampu:
- sebagai penerangan di panggung dan terhadap aktor.
- memberikan efek alamiah dari waktu seperti: jam, musim, cuaca, dan suasna;
- membantu melukis dekor sehingga terdapat efek sinar dan bayangan;
- mendukung pengungkapan gaya dan tema lakon;
- memberikan variasi-variasi.
- Tata Pentas/Dekorasi
Tata pentas berkaitan dengan bentuk dan konstruksi pentas dari berbagai kurun waktu.
- Ilustrasi Musik/Tata Suara
Ilustrasi musik sangat mendukung suasana. Di panggung dipasang pengeras suara dengan mikrofon cukup emmadai sehiangga dialog dalam drama dapat terdengar.
Di atas sudah disebutkan unsur-unsur pembangun drama, yakni tema. Tokoh, alur, dan pesan atau amanat.
- Menentukan Tema Drama
Tema adalah pokok permasalahan yang menjadi ide dasar cerita. Permasalahan yangg diungkapkan dalam drama ada yang sering kamu temui dalam kehidupan sekitarmu. Bahkan, bukan tidak mungkin kamu pun mengalaminya.
- Menentukan Tokoh dan Perannya dalam Drama
Tokoh cerita adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa atau sebagian dari peristiwa yang digambarkan dalam cerita. Tokoh dan perannya dalam drama beraneka ragam ada tokoh yang memegang peran sentral ada juga tokoh yang memegang peran tidak penting (pembantu). Ada tokoh yang berkedudukan sebagai tokoh protagonis, yaitu tokoh yang pertama-tama berperan sebagai penggerak cerita. Oleh karenanya perannya penting, tokoh protagonis menjadi tokoh pertama yang menghadapi masalah atau terlibat kesukaran.
Lawan penengah antara tokoh protagonis dan antagonis adalah tokoh tritagonis, yang berperan sebagai penengah, mempertemukan antara tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
- Menentukan Alur Drama
Drama memiliki alur atau plot yakni rangkaian cerita yang dihubungkan dengan hukum sebab-akibat. Artinya, peristiwa pertama menyebabkan munculnya peristiwa kedua; peristiwa kedua mengkibatkann munculnya peritiwa ketiga; begitu seterusnya hingga cerita berakhir.
Secara umum alur drama terbagi atas eskposisi (pendahuluan), komplikasi (permasalahan), klimaks (puncak permasalahan), resolusi (penyelesaian), dan konklusi (kesimpulan).
- a. Eksposisi (pendahuluan)
Eksposisi merupakan bagian pendahuluan. Bagian ini berfungsi memberikan penjelasan mengenai segala hal yang diperlukan untuk dapat memahami peristiwa-peristiwa dalam cerita. Keterangan-keterangan itu dapat mengenai tokoh cerita, masalah yang timbul, tempat dan waktu cerita itu terjadi, dan sebagainya.
- b. Komplikasi (permaslahan)
Bagian komplikasi atau permasalahan merupakan lanjutan dari bagian pendahuluan. Dalam bagian ini, mulai muncul permasalahan. Biasanya, salah seorang tokoh cerita mulai beraksi atau mengalami suatu peristiwa.
- c. Klimaks (puncak permasalahan)
Dalam bagian ini, pihak-pihak yang bermasalah atau berlawanan saling bertemu. Di sinilah nasib tokoh cerita ditentukan.
- d. Resolusi (penyelesaian)
Dalam bagian ini, semua masalah yang timbul dipecahkan. Pemecahan masalah yang terjadi antartokoh dapat dilakukan secara baik-baik dengan melibatkan tokoh lain (tritagonis. Akan tetapi, dapat juga berupa perlawanan sebagai kkelanjutan dari klimaks.
- e. Konklusi (kesimpulan)
Dalam bagian ini, keadaan atau nasib tokoh-tokoh cerita diputuskan. Penonton dapat mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap tokoh.
- Menentukan Amanat
Amanat adalah pesan tersembunyi yang terkandung di dalam drama. Amanat ini dapat ditemukan dalam rangkaian permasalahan yang dialami oleh tokoh cerita.
Pelatihan 1
Berikut ini disajikan kutipan naskah drama komedi karya A. Sarjono yang berjudul Atas Nama Cinta . Secara keseluruhan, naskah drama ini terdiri atas lima babak. Babak 4 yang dikutipkan dengan pengubahan di sini berjdul Satria Baju Putih. Sekarang lakukan kegiatan berikut.
1. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota lima orang!
2. Ciptakan model panggung yang sesuai dengan naskah drama tersebut!
3. Pentaskan drama Satria Baju Putih di bawah ini!
4. Sementara itu, teman-teman yang tidak pentas, dapat memberikan tanggapannya!
5. Catat dan tanggapilah penampilan maupun penyajian drama di atas pentas!
SATRIA BAJU PUTIH
(Upacara penyerahan tahta kerajaan telah disiapkan. Suasana khidmat. Ciung Wanara menebar senyum ke mana-mana. Prabu Barma Wijaya Kusuma cemberut. Tiba-tiba masuk rombongan orang berbaju putih. Sebagian membawa pedang samurai menutup gedung pertunjukan. Tak lama kemudian, mereka menyebar ke kedua sayap panggung hingga Ciung Wanara dan Prabu Barma Wijaya Kusumah kembali kelihatan. Keduanya sedang berhadap-hadapan dengan seorang tokoh bersorban dan berpakaian putih-putih)
Ciung Wanara : Apa-apaan ini? Kamu datang tanpa diundang. Kalian mengganggu kekhidmatan upacara negara. Ini upacara penting, bukan main-mainan!
Satria Baju Putih : Tentu saja kami datang tanpa diundang. Sejak kapan kamu berkenan mengundang kami? Kalau kami menunggu undangan kamu, jelas mustahil dan sia-sia.
Ciung Wanara : Siapa kamu? Siapakah Anda?
Satria Baju Putih : Kenal pada kami pun tidak, bagaimana Anda berani bicara soal undangan? Seolah-olah kita kerabat lama yang saling berlupaan dan gampang kembali bersalaman setelah saling mengingat dan bersapaan. Justru karena kami tak diundang dan tak bakkal pernah diundang, maka kami datang tanpa diundang.
Ciung Wanara : Baik, tapi sebutkan identitas kamu. Siapakah kamu sebenarnya?
Satria Baju Putih : Tentu saja kami rakyat Tuan Raja dan bakal rakyat Anda. Tentu pula kamu berdua mengenal kami.
Prabu Barma Wijaya : Dengar … dengar … dia rakyatku, bukan rakyatmu Kuusumah.
Ciung Wanara : (tidak menggubris Prabu Barma Wijaya Kusumah) Bukan begitu. Kalau benar kamu bakal rakyatku, tentu saya mengenal kamu. Maafkan saya. Saya kira, kamu tadi bukan rakyat saya. Kalau saya tahu kamu rakyat saya, tentu saya mengenal Andda semua. Bukankah Anda semua rakyat aya?
Satria Baju Putih : Belum lagi, Tuan. Masih bakal rakyat Andda. Kalau memakai istilah Anda, balon rakyat, yakni bakal calon rakyat Anda.
Ciung Wanara : Secara de jure, memangg belum,. Sebentar lagi. Tetapi secara de facto, kan, sudah. Jangan terlalu kaku dan formallah. Pengawal!!!!
Pengawal : Siap, Paduka! (dengan sigap dan tegap. Tetapi kemudian celingukan melihat sejumlah orang berbaju putih di sekitar istana).
Ciung Wanara : Persilakan tamu-tamu kita duduk di tempat yang telah ditentukan. Mereka rakyat kita. Berlaku manislah pada mereka sepanjang upacara.
Satria Baju Putih : Kami tidak diundang, bagaimana Tuan bisa berpikir kami bersedia dipersilakan?
Ciung Wanara : Lho, jangan segan-segan! Kamu sepertinya saja tidak diundang. Bahkan, sebenarnya upacara ini upacara kamu. Kamulah sebenarnya tuan rumahnya. Saya, kan sekadar dinobatkan. Untuk apakah saya dinobatkan, coba? Tidak lain tidak bukan untuk kamu. Tahta itu untuk rakyat saya Cuma mendudukinya sajja, kok. Jadi, jangan segan-segan. Kamulah tuan rumah acarra ini. Kita semua satu bukan? One for all. All for one.
Satria Baju Putih : tidak juga. Kami sudah berkali-kali mengalami keramahan yang sama dan perlakuan buruk yang sama juga. Kami tidak bersedia lagi. Lagi pula, Anda belum menjadi raja kami. Kami masih mempermasalahkan sah tidaknya tahta Anda.
Ciung Wanara : Anda jangan merumitkan masalah yang sederhana! Anda jangan bikin saya hilang kesabaran. Saya adalah raja yang lembut dan berbudi. Kecuali jika saya sedang marah. Kalau saya sedang marah, saya bisa sangat bengis. Ingat, seorang raja tidak punya banyak stok kesabaran di istana. Jadi, gampangg habis. Ini saja sudah mulai habis.
Satria Baju Putih : Sebaggai rakyat, kami punya banyak stok kesabaran. Kalianlah para raja dan penguasa yang sering mengurasnya secara besar-besaran. Kami kira, selama ini kamu kuras kesabaran-kesabaran kami untuk persediaanmu. Tidak tahunya, kamu sendiri tidak punya stok kesabaran. Lalu, ke mana semua hasil menguras kesabaran kami itu kamu simpan?
Ciung Wanara : Wah, ini sudah mulai serius! Mulai keras, provokatif, insinuatif, dan menghina. Kesabaran saya sudah benar-benar habis. Jadi, kamu ini sebenarnya mau apa?! Kamu mau makar, ya?! Menggulingkan raja yang sah! Mau mengadakan coup de etat secara inskontitusional?
Satria Baju Putih : ingat, Tuan belum jadi raja. Bagaimana Tuan bisa menganggap melawan Tuan sama dengan melawan kerajaan dan raja yang sah.
Ciung Wanara : Jadi, apa mau Anda?
Satria Baju Putih : Kami menolak lakon Ciuung Wanara. Kami menawarkan lakon yang lebih universal.
Ciung Wanara : Tidak bisa! Lakon ini dipilih secara musyawarah, mufakat. Secara aklamasi. Musyawarah bulat, suara bulat, bukan lonjong. Hasil sah demokrasi.
Satria Baju Putih : tapi, suara kami tidak dilibatkan. Janganlah bulat, lonjong saja belum. Kami ingin mengganti lakon Ciung Wanara dengan lakon lain. Lakon yang lebih relegius. Berdasarkan semata-mata pada cerita dari khazanah agama. Ini lakon yang berakar pada semua agama langit, yakni Musa dan Fir’aun.
Pelatihan 2
Tanggapan atas Drama Satria Baju Putih
1. Tokoh dan Perannya
Tokoh |
Watak/Karakter |
Bukti Pendukung |
Tanggapan terhadap peran tokoh |
Ciung Wanara | |||
Satria Baju Putih |
2. Alur
Bagian Alur |
Bukti Pendukung |
Tanggapan |
3. Latar
Latar Waktu/Tempat/Suasana |
Bukti Pendukung |
Peran Latar |
4. Tema dan Alasan
Tema |
Alasan penentuan tema |
|
|
5. Amanat/Pesan
Amanat yangg Disampaikan
1.
2.
3.
|
6. Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
Kaitan dengan kehidupan sehari-hari
1.
2.
3. |
Pelatihan 3
Amatilah salah satu sinetron/film lepas yanbg ada di salah satu stasiun televisi. Kemudian berilah tanggapanmu!
Tanggapan atas Drama/Sinetron
Judul drama/sinetron: _______________________________________________
1. Tokoh dan Perannya
Tokoh |
Watak/Karakter |
Bukti Pendukung |
Tanggapan terhadap peran tokoh |
Ciung Wanara | |||
Satria Baju Putih |
2. Alur
Bagian Alur |
Bukti Pendukung |
Tanggapan |
3. Latar
Latar Waktu/Tempat/Suasana |
Bukti Pendukung |
Peran Latar |
4. Tema dan Alasan
Tema |
Alasan penentuan tema |
|
|
5. Amanat/Pesan
Amanat yangg Disampaikan
1.
2.
3.
|
6. Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
Kaitan dengan kehidupan sehari-hari
1.
2. 3. |
- 2. Menulis Naskah Drama dan Memerankan Naskah Drama Karya Sendiri
Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang disajikan di atas pentas. Menyimak sebuah drama pada hakikatnya seolah melihat kejadian dalam kehidupann masyarakat.
Menulus naskah drama harus memperhatikan unsur-unsur pembangun drama. Unsur-unsur pembangun sebuah drama sudah dijelaskan secara terinci di atas. Untuk mempermudah penulisan sebuah drama berikut ini akan dijelaskan kembali unsur-unsur pembangun drama.
- Tema
- Tokoh dan penokohan
Hal yang terlebih dahulu dijelaskan dalam penokohan pada naskah drama adalah nama, umur, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan kejiwaan. Watak tokoh-tokoh drama akan semakin jelas terbaca dalam dialog dan catatan samping. Waluyo (2001:16) mengklasifikasikan tokoh-tokoh dalam drama seperti berikut.
- Berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita
- Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya dalam sebuah drama terdapat satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu oleh tokoh-tokoh lainnya yang ikut terlibat sebagai pendukung cerita.
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya terdapat seorang tokoh utama yang menentang cerita dan beberapa figur pembantu
- Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun tokoh antagonis.
- Berdasarkan Peranannya dalam Lakon serta Fungsinya
- Tokoh sentral, yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan antagonis.
- Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Tokoh utama dapat juga sebagai medium tokoh sentral atau sebagai tokoh tritagonis.
- Tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan.
Tokoh-tokoh tersebut haruus memiliki watak. Penggambaran watak para tokoh menurut Waluyo (2001:17) berdasarkan keadaan fisik, psikis, dan sosial (fisiologis, psikologis, dan sosiologis). Berikut ini akan dijelaskan satu per satu.
- Keadaan fisik
Keadaan fisik meliputi: umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, suku, bangsa, raut muka, suka tersenyum atau cemberut, bagaimana suaranya, dan lain-lain.
- Keadaan psikis
Keadaan psikis meliputi: watak, kegemaran, mentalitas, moral, temperamen, ambisi, kompleks psikologis yang dialami, keadaan emosi, dsb.
- Keadaan sosiologis
Keadaan sosiologis meliputi: jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, ideologi, dsb.
- Alur
- Setting
- Amanat/pesan
Pelatihan 4
- Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima orang.
- Secara berkelompok, buatlah naskah drama sederhana dengan pemeran sebanyak lima orang.
- Pentaskanlah naskah drama tersebut!
- Kelompok Anda dapat menggunakan kostum dan tata rias untuk memperindah penampilan serta dapat juga mengatur ruang kelas sebagai panggung pementasan. Oleh karena itu, tunjuklah salah seorang anggota kelompok sebagai sutradara!
- Ketika waktu pementasan tiba, pentaskanlah drama tersebut di hadapan kelompok lain, sedangkan kelompok lain menyimak pementasan drama tersebut. Berikanlah tanggapan sesuai format pada pelatihan 2/3!
UJI KOMPETENSI
I. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Bacalah paragraf di bawah ini dengan seksama!
Air mempunyai peran vital dalam berbagai aktivitas. Rumah tangga di perkotaan biasanya mendapatkan kebutuhan air minum dari dua sumber, yaitu PDAM atau air sumur. Akan tetapi, di beberapa pojok Jakarta, beberapa wilayah yang memiliki garis pantai, air yang berasal dari sumur sudah tidak direkomendasikan lagi untuk keperluan rumah tangga, terutama untuk aktivitas memasak karena adanya abrasi laut dan bentuk pencemaran lainnya. Jadi, praktis pasokan air minum untk golongan masyarakat/wilayah yang kondisinya seperti ini amat bergantung pada perusahaan daerah air minum (PDAM). |
Paragraf di atas mengandung hubungan antargagasan secara ….
- Khusus – umum
- Umum – khusus
- Parsial
- Generalisasi
- Perincian
2. Bacalah paragraf di bawah ini dengan seksama!
Masalah yang dialami konsumen (perempuan) adalah tidak memahami pertanggungjawaban profesional pelaku usaha dalam pemberian kualitas usaha produk pada konsumen. Oleh karenanya, gerakan masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap kinerja di sektor penyediaan air minum yang dikelola PDAM maupun swasta sudah saatnya dilakukan.
Paragraf di atas mengandung hubungan antargagasan secara ….
- Khusus – umum
- Umum – khusus
- Parsial
- Generalisasi
- Perincian
3. Cara untuk menonjolkan emosi dan pikiran di balik kalimat-kalimat yang diucapkan dan di balik perbuatan-perbuatan disebut …
- Teknik bersandiwara
- Teknik gerak-gerik
- Teknik mimik
- Teknik memberi isi
- Teknik pengucapan
4. Berikut ini contoh pembuka sambutan dalam sebuah acara, kecuali ….
- Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
- Bapak Kepala SMA 3, Bapak dan Ibu Guru beserta karyawan SMA 3, Bapak/Ibu orang tua/Wali siswa SMA 3, rekan-rekan siswa SMA 3 yang berbahagia
- Selamat pagi teman-teman yang berbahagia. Pada hari ini kita akan mengadakan lomba lari.
- Atas dasar itu, maka kita hendaknya selalu waspada akan bahaya narkoba.
- Selamat siang, Saudara sekalian. Senang sekali saya bisa berdiri di sini untuk memberikan sambutan.
5. Keguanaan sebuah kerangka karangan adalah sebagai berikut, kecuali ….
- Untuk menyusun karangan secara teratur
- Memudahkan penulis menciptakan klimaks
- Menghindari pengembangan topik sampai dua kali
- Memudahkan mencari materi pembantu
- Agar terlihat indah
6. Di bawah ini yang termasuk judul karangan eksposisi adalah ….
- Bagaimana Beternak Ayam
- Tamsya ke Gunung
- Bahaya dan Cara penanggulangan Narkoba
- Gempa Bumi dan Seismograf
- Pencemaran Udara
7. Yang dimaksud tema dalam sebuah drama adalah ….
- Pikiran utama yang mendasari karya
- Individu rekaan dalam suatu drama
- Penyajian waktu dan penciptaan citra
- Tempat atau waktu terjadinya cerita
- Kejadian atau alur dalam drama
8. Berikut ini yang terdapat dalam resensi novel pada bagian identitass buku, kecuali ….
- Tebal buku
- Judul buku
- Nama pengarang
- Nama peresensi
- Nama penerbit
9. Tujuan penulis resensi memperlihatkan kelebihan dan kelemahan buku, yaitu ….
- Agar pembaca mengetahui kelebihan buku
- Agar pembaca mengetahui kelemahan buku
- Untuk menunjukkan hal-hal yang menarik dari suatu buku
- Membantu ppembaca menentukan pilihannya uuntuk membaca atau tidak karya tersebut
- Untuk tiimbangan buku
10. Isi atau tubuh resensi novel memuat hal-hal berikutt, kecuali ….
- Sinopsis novel
- Keunggulan buku
- Ulasan singkat isi buku
- Kekurangan buku
- Biodata pengarang
11. Keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik menimbulkan …pendapat.
Prefik serapan yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah …
- Serba b. Multi c. Pra d. Kontra e. Antar
12. Imbuhan serapan yang berarti melawan adalah ….
a. Antar b. Anti c. Tuna d. Pra e. Serba
13. Sebuah surat perjanjian jual beli berisikan hal-hal berikut, kecuali ….
- Objek yang diperjualbelikan
- Harga objek yang diperjualbbelikan, cara pembayaran, cara penyerahan
- Pertanggungan resiko jual beli
- Hak dan kewajiban bagi penjual dan pembeli
- Besarnya denda atau hukuman jika kedua pihak melanggar perjanjian jual beli
14. Sebuah surat perjanjiann dianggap sah apabila memenuhi persyaratan berikut, kecuali ….
- perjanjian harus mengandung kata setuju atau mufakat dari kedua pihak
- kedua pihak dalam keadaan sadar dan tidak terganggu pikiran
- isi perjanjian harus jelas
- diadakan di depan notaris atau pngadilan
- perjanjian tidak mengandung maksud yang bertentangann dengan undang-undang
15. Hal yang tidak termasuk isi proposal ialah ….
- Pendahuluan
- Tujuan
- Honor panitia
- Dana yang dianggarkan
- Jenis kegiatan
|
16.
Paragraf di atas merupakan kutipan proposal yang dituangkan dalam bagian …
- Masalah
- Tujuan
- Latar belakang
- Luas-lingkup
- Pelaksanaan
|
17.
Kalimat pembuka pidato yang tepat adalah ….
- Terima kasih, atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Saat ini, saya berdiri di sini untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.
- Salam jumpa saya ucapkan kepada hadirin sekalian. Kita berjumpa lagi dalam acara yang sama
- Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul untuk melaksanakan acara perpisahan ini.
- Inilah acara yang rutin kita lakukan dari tahun ke tahun. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan beberapa kesan dan pesan untuk kakak-kakak kita.
- Terima kasih atas waktu dan tempat yang telah disediakan untuk saya menyampaikan sambutan dalam acara perpisahan ini
|
18.
Salah satu kalimat tanya yang tepat diajukan pewawancara adalah ….
- Apakah pelaksanaan pentas seni sudah Anda pikirkan masak-masak?
- Bagaimana dampak pentas seni terhadap kreativitas siswa ini, Bu?
- Bagaimana cara Ibu mendapatkan dana untuk pembiayaan pentas seni ini?
- Bagaimana pendapat Ibu terhadap pentas seni ini?
- Apakah Ibu senang dan selalu termotivasi untuk melaksanakan pentas seni di sekolah ini?
19.
TEMA 3
GLOBALISASI
A. MENULIS SURAT NIAGA, SURAT KUASA, DAN MEMO
1. Menulis Surat Niaga (Surat Penawaran dan Surat Perjanjian Jual-Beli)
|
Selain surat pribadi dan surat dinas, kita juga mengenal surat niaga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:782) niaga diartikan kegiatan jual-beli dan sebagainya untuk memperoleh untung. Jadi, surat niaga adalah surat yang berkaitan dengan jual-beli atau dagang. Salah satu jenisnya adalah surat penawaran. Surat penawaran dibuat oleh seseorang atau badan usaha seperti UD, CV, atau PT untuk menginformasikan suatu produk atau jasa kepada mereka yang dianggap potensial menjadi pembeli.
Surat penawaran dibuat berdasarkan permintaan penawaran dari pembeli. Akan tetapi, ada pula yang dibuat oleh suatu badan usaha untuk menawarkan produknya secara langsung meskipun tidak ada permintaan penawaran dari pembeli. Surat penawaran memiliki struktur.
Pelatihan 1
Perhatikan baik-baik struktur surat penawaran di bawah ini! Pasangkan nama-nama bagian surat yang terdapat di sebelah kanan dengan bagian rumpang yang terdapat di sebelah kiri!
1
|
a. isi surat |
2
|
b. nomor, lampiran, hal surat |
3
|
c. salam penutup |
4 |
d. kepala surat |
5 |
e. salam pembuka |
6 |
f. tempat dan tanggall surat |
7 |
g. nama dan tanda tangan pengirim |
8
|
h. alamat surat |
Perhatikan baik-baik contoh surat penawaran di bawah ini!
Surat perjanjian jual-beli adalah surat yang berisi kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai sesuatu yang diperjualbelikan, seperti: rumah, tanah, dan mobil. Surat yang dibuat oleh penjual dan pembeli ini sebagai bukti hitam di atas putih yang menjamin kedua belah pihak telah melakukan suatu perjanjian secara sadar.
Perhatikan contoh berikut!
Surat Pejanjian Jual Beli Rumah
Pada hari ini, Kamis, 2 September 2010, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. nama : Moh. Giffary Noor Firdausy
alamat : Jalan Merdeka III/53, Perum Sumbermukti Rembang
pekerjaan : TNI Angkatan Darat
selaku pihak kesatu, selanjutnya disebut penjual, dan
2. nama : Moh. Al Ghozy Noor Mauludy
alamat : Jalan Pemuda 23 Rembang
pekerjaan : dokter
selaku pihak kedua, selanjutnya disebut sebagai pembeli, telah bermufakat dan menerangkan hal-hal berikut.
Pasal 1
Penjual menjual sebuah rumah KPR BTN Tupe 21 dengan luas tanah 72M persegi kepada pembeli dan pembeli membeli rumah KPR BTN Tupe 21 dengan luas tanah 72M persegi milik penjual yang terletak di Perumahan Puri Mondoteko, Desa Mondoteko, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, yang diketahui benar oleh pembeli.
Pasal 2
Dalam jual beli ini termasuk pula penyerahan c.q. penerimaan hak milik penjual atas rumah tinggal tersebut pada pasal 1 di atas.
Pasal 3
Perjanjian jual beli ini disepakati dengan harga seratus juta rupiah (Rp 100.000.000,00). Jumlah tersebut akan dibayarkan secara tunai oleh pembeli kepada penjual pada waktu penandatangan surat perjanjian ini, dengan tanda terima/kuitansi yang disaksikan oleh beberapa orang saksi, dan selanjutnya penjual menyerahkan semua surat tanah kepada pembeli
Pasal 4
Segala tunggakan pajak dan lain-lain hingga saat ini adalah tanggung jawab penjual
Pasal 5
Penjual memberi jaminan kepada pembeli, bila ternyata di kemudian hari terjadi hal-hal atau gugatan dari pihak lain atas rumah tersebut dalam pasal 1.
Pasal 6
Pembaliknamaan (pesil) yang dipersoalkan dalam perjanjian ini termasuk segala ongkos atau biaya yang diperlukan merupakan beban pembeli.
Pasal 7
Sejauh diperlukan, penjual dengan ini memberikan kuasa yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan dengan hak substitusi kepada pembeli untuk mengurus perizinan jika ada, c.q. pembaliknamaan yang bersangkutan atas nama penjual.
Pasal 8
Kedua belah pihak berjanji tidak akan membawa atau memperselisihkan ke muka pengadilan sebelum diusahakan sedapat mungkin untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.
Pasal 9
Perjanjian ini dibuat dua rangkap dan ditandatangi dalam rangkap dua, yang kedua-duanya mempunyai kekuatan yang sama.
Rembang, 2 September 2010
Penjual, Pembeli,
Moh. Al. Ghozy Noor Mauludy Moh. Ghifary Noor Firdausy
Saksi-saksi:
1. Gisellya Noorrachma S.N.
2. Gillang Noor N. G.
Pelatihan 2
- Setelah membaca contoh surat perjanjian jual beli sebuah rumah di atas, tulislah unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah surat perjanjian jual beli!
- 2. Bagaimanakah bahasa yang digunakan dalam sebuah surat perjanjian jual beli?
- 3. Jelaskan isi tiap-tiap pasal dalam surat perjanjian jual beli di atas!
- 4. Tulislah sebuah surat perjanjian jual beli sebuah mobil (tentukan sendiri nama penjual dan pembeli, jenis mobil, serta ciri-ciri dan harganya)!
- 5. Jika telah selesai, tukarkan surat perjanjian tersebut dengan teman Anda, kemudian bahaslah!
2. Menulis Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat yang berisi pemberian kuasa oleh seseorang kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Surat ini dibuat karena seseorang berhalangan hadir atau tidak dapat melakukan sesuatu. Pemberi dan penerima kuasa bisa perorangan atau lembaga. Dengan demikian, jika pemberi kuasa perorangan, surat itu termasuk surat pribadi. Jika pemberi kuasa lembaga, surat itu termasuk surat dinas. Biasanya, tujuan pemberian kuasa ini menyangkut suatu kegiatan yang bersifat formal atau resmi, seperti mengambil paket kiriman via pos atau mengambil uang di bank.
Contoh surat kuasa.
|
Surat kuasa memiliki ciri-ciri umum yang relatif sama dengan ciri-ciri umum surat dunas lainnya. Perbedaan yang paling pokok adalah adanya pemberi dan penerima kuasa, dan pelimpahan wewenang untuk melakukan sesuatu atas nama pemberi kuasa.
Hal-hal yang terdapat dalam surat kuasa antara lain sebagai berikut:
- judul; judulnya yaitu ”Surat Kuasa”;
- nama pemberi kuasa;
- alamat pemberi kuasa;
- nama penerima kuasa;
- alamat penerima kuasa;
- bentuk wewenang;
- tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat.
Tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat kuasa perlu dicantumkan. Pencantuman tanggal, bulan, dan tahun ini sangat bermanfaat untuk: (1) memberi tahu penerima kapan surat dikirim; (2) memudahkan penelusuran jika terjadi keterlambatan menjawab surat; (3) memudahkan pengarsipan.
Pelatihan 3
Buatlah surat kuasa dengan ketentuan berikut ini!
- 1. Surat kuasa (perorangan-perorangan), isinya pemberian kuasa untuk mengambil hadiah televisi berwarna 21 inch di Bank Global!
- 2. Surat kuasa ( isntansi-perorangan), isinya pemberian kuasa mengambil gaji karyawan CV Harta Prima!
Pelatihan 4
Tukarkan surat kuasa yang telah kamu tulis dengan surat kuasa tulisan teman! Perbaikilah surat kuasa tulisan temanmu jika ada kesalahan. Lalu, diskusikan dengan temanmu. Gunakan lembar penilaian penilaian berikut untuk memudahkan kamu!
No |
Nama siswa |
Bahasa |
Isi |
Format yang ditulis temanmu |
1
|
|
|||
2
|
3. Memo (Memorandum)
Memo merupakan surat singkat oleh atasan kepada bawahan dalam suatu instansi mengenai suatu hal.
Perhatikan formulir memo berikut!
MEMO
No. 43/SMA 3 Rbg/IX/2010
Dari : ______________________________________
Untuk : ______________________________________
H a l : ______________________________________
Dengan hormat,
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
————–,————————-
Hormat saya,
———————————–
Pelatihan 5
- Berdasarkan contoh di atas, tulislah bagian-bagian sebuah memo!
- Tulislah sebuah mmemo berdasarkan data berikut!
Drs. Suhartono, Kepala SMA N 3 Rembang meminta kepada Dra. Nur Yuliani, selaku koordinator perayaan hari ulang tahun sekolah untuk segera melaporkan perkembangan terakhir persiapan masing-masing seksi. Laporan tersebut sudah harus diterima selambat-lambatnya tiga hari setelah memo tersebut di terima!
B. RESENSI KARYA SASTRA
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi:
– identitas buku
– kepengarangan
– Keunggulan buku
– Kelemahan buku
– Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD
1. Prinsip-Prinsip Penulisan Resensi
Untuk membuat resensi yang baik, penulis harus menetapkan sasaran-sasaran dalam menilaii sebuah buku atau hasil karya sastra sebagai beikut.
1. Latar belakang
Bagian ini menyajikan tema secara singkat ditambah dengan deskripsi mengenai buku tersebut. Deskripsi mengenai buku tidak hanya menyangkut isinya, tetapi juga identitas bukunya.
2. Jenis buku
Penulis resensi perlu menunjukkan kepada pembaca mengenai jenis buku yang diresensinya; apakah roman, bibliografi, buku filsafat, buku ilmu pengetahuan, cerita detektif, dan sebagainya.
3. Keunggulan buku
Ada empat hal yang digunakan penulis resensi untuk menunjukkan keunggulan buku, yakni:
a. Organisasi
Maksudnya adalah kerangka buku itu. Apakah hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan yang masuk akal atau tidak.
b. Isi
Mempersoalkan bagaimana isi buku tersebut, apakah pengarang memberikan detail, teliti, memberikan sugestinya, atau tidak.
- c. Bahasa
Menilai bahasa yang digunakan dalam buku itu. Bahasa yang digunakan untuk buku ilmiah dan buku sastra jelas berbeda. Bahasa untuk karya ilmiah harus bersifat denotatif, hanya boleh menimbulkan satu penafsiran, sedangkan bahasa sastra memungkinkan orang mengembangkan imajinasinya sehingga dapat menimbulkan konotasi.
d. Perwajahan Buku
Mengulas perwajahan buku (layout), misalnya apakah terdapat salah cetak. Demikian pula tentang keserasian tata letak, gambar, dan kulitt buku, dapat diulas di sini.
4. Nilai buku
Nilai buku terlihat pada kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Berdasarkan ibaca atau tidak.
2. Menulis Resensi
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menyusun resensi buku adalah sebagai beriut.
1) Mencatat identitas pengarang
Identitas pengarang meliputi:
- Judul buku :
- Pengarang :
- Penerbit :
- Kota tempat terbit:
- Tahun terbit :
- Tebal :
- Harga :
2) Mendaftar pokok-pokok isi buku
Berikut ini adalah pertanyaan bimbingan yang mengarahkanmu untuk mendaftarkan pokok-pokok isi buku yang akan kamu resensi, khususnya novel.
- Tema
Apakah tema novel tersebut? Apakah tema tersebut bersifat universal? Apakah tema tersebut mengandung kebenaran?
- Tokoh dan perwatakan
Siapa sajakah yang berperan dalam cerita tersebut? Bagaimanakah penggambaran watak tokoh-tokohnya? Apakah penggambaran watak tersebut konsisten? Luar biasa atau wajarkah penggambaran watak tokoh tersebut?
- Alur
Bagaimanakah susunan alur secara keseluruhan dalam cerita tersebut? Apakah kejadian yang ditampilkan dalam cerita tersebut wajar? Ataukah mengandung penyimpangan/degresif?
- Sudut pandang
Bagaimanakah cara pengarang menceritakan kisah tersebut? Menggunakaan penceritaan akuan ataukah diaan? Seandainya akuan, cerita tersebut menggunakan akuaan sertaan ataukah akuaan taksertaan? Seandainya menggunakan sudut pandang diaan , apakah menggunaan diaan serba tahu ataukah diaan terbatas?
- Gaya bahasa
Bagaimanakah bahasa yang digunakan dalam cerita tersebut? Adakah majas di dalamnya? Adakah ungkapan ataupun peribahasa dalam cerita tersebut? Menarik ataukah tidak bahasanya? Apakah ada warna lokal/dialek dalam tuturannya? Jika ada, di mana? Adakah kesesuaian dialek dengan latar cerita tersebut?
- Setting cerita
Bagaimanakah cerita ittu berlangsung? Kapankah cerita itu terjadi? Bagaimanakah suasana dalam cerita?
3) Mengungkapkan keunggulan dan kekurangan isi buku
Langkah berikutnya adalah memberi tanda di data atau jawaban yang telah kamu isikan pada pertanyaan-pertanyaan di atas. Beri tanda khusus untuk keunggulan buku dan juga kekurangan dari buku tersebut, lalu simpulkan!
4) Memberikan saran yang dapat ditambahkan pada buku
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang kkamu temukan dari setiap unsur novel, kamu ddapat menyampaikan saran untuk buku tersebut.
5) Menulis resensi dengan memperhatikan kelengkapan unsur resensi
Langgkah terakhir adalah menyusun resensi berdasarkann keempat unsur di atas dalam paduan yang menarik.
Pelatihan 1
- Bacalah sebuah novel!
- Buatlah resensi novel tersebut, sesuai dengan prinsip-prinsip penulisan resensi!
- Tukarkan pekerjaanmu dengan teman sebangkumu. Berikanlah komentar pekerjaan temanmu tersebut! Perbaikilah resensimu sesuai dengan komentar temanmu!
TEMA 4
POLA HIDUP SEHAT
A. MENULIS KARYA TULIS
- Karya Ilmiah Berbentuk Eksposisi
Membuat atau menulis karangan bukan hal baru bagi siswa SMA. Apakah yang akan dilakukan sebelum menulis tema karangan? Tentunya menentukan tema karangan . masalah yang seringkali dihadapi untuk merumuskan tema sebuah karangan adalah menentukan topik atau pokok pembicaraan . Menurut Goris Keraf (2001: 107-109), topik adalah pokok pembicaraan dalam sebuah karangan, sedangkan tema dalam mengarang dapat dibedakan dari dua sudut. Sudut karangan yang telah selesai dan dari sudut proses penyusunan sebuah karangan .
Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Pengertian tema dari segi proses penulisan adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.
Setelah tema ditentukan, barulah topik dikembangkan menjadi sebuah karangan. Akan lebih bagus jika sebelumnya membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Adapun kegunaan kerangka karangan adalah:
- Untuk menyusun karangan secara teratur;
- Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda;
- Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih;
- Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.
Pengembangan kerangka karangan bergantung pada tujuan pembuatan karangan tersebut. Karangan eksposisi, misalnya, bertujuan untuk memberi penjelasan atau informasi, maka pengembangan tema itu akkan diuraikan dalam sebuah proses. Beberapa contoh karangan eksposisi antara lain: bagaimana membuat tpe, bagaimana membuat suusu kedelai, dan bagaimana beternak ayam.
Bacalah contoh karangan eksposisi berikut!
Cara Membuat Ongol-Ongol
Bahan :
175 gram gula merah
75 gram gula pasir
150 gram tepung hunkue
50 gram nangka, potong sesuai selera
700 ml air
3 lembar daun pandan
½ sdt garam
Taburan:
250 gram kelapa muda, kupas, dan parut kasar
½ sdt garam
1 lembar daun pandan
Cara Membuat:
1. Campur gula merah, gula pasir, air, dan daun pandan. Rebus sehingga gula larut, lalu saring.
2. Campur tepung hunkue, garam, dan nangka. Tuang cairan gula ke dalamnya, masak sambil terus diaduk hingga kental dan matang. Angkat. Tuang adonan ke loyang, dinginkan, potong sesuai selera.
3. Taburan: kukus kelapa muda, garam, dan daun pandan selama 5 menit. Angkat.
4. Tabur kelapa parut sehingga ongol-ongol tertutup rapat.
5. Sajikan.
Seorang pengarang dapat menyampaikan suatu pokok permasalahan melalui banyak cara sesuai dengan tujuannya. Pengarang dapat menyampaikan dengan cara:
- Mendeskripsikan atau menguraikan suatu objek secara rinci sesuai dengan tujuannya;
- Menceritakan suatu peristiwa dalam dimensi ruang dan waktu secara kronologis;
- Mengemukakan pendapatnya diikuti dengan argumen atau alasan sehingga pembaca meyakini kebenaran pendapatnya tersebut;
- Mengemukakan pendapatnya diikuti gagasan yang bersifat memengaruhi agar orang yang melakukankehendaknya;
- Memaparkan suatu hal tanpa memengaruhi pembaca, tetapi memberikan keterangan atau penjelasan tentang suatu sehingga pembaca mendapatkan tambahan pengetahuan.
Pelatihan 1
- Berikut ini disediakan sebuah kerangka karangan eksposisi. Tugas Anda adalah mengembangkan kerangka karangan tersebut menjadi sebuah karangan utuh.
- Jika telah selesai, tukarkan karangan Anda dengan karangan teman!
- berikan penilaian Anda mengenai:
- ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca
- koherensi antarparagraf;
- keefektifan kalimat-kalimat dalam karangan tersebut!
Sandal Sehat agar Tubuh Sehat
- Pria tidak perlu melakukan perawatan kaki ke salon
- Perawatan di rumah setiap hari
- Latihan secara sederhana
- Sabun
- Handuk
- Satu set alat perawatan kuku
- Orang yang kakinya mudah berkeringat mudah terserang gatal-gatal
- Pakailah sepatu kulit asli
- lebih sering memakai sandal
- memakai sandal kesehatan
- menekan titik-titik akupuntur
- taburkan bedak di sela-sela jari kaki
- Penderita diabetes lebih waspada dengan masalah kaki
- Gerakan sepatu menimbulkan luka kecil
- hati-hati memilih sepatu
- tidak memakai kaus kaki atau stocking
- konsultasi ke dokter bila timbul bercak kebiru-biruan.
- Memilih sepatu
- Sepatu kulit asli
- sol sepatu harus kuat dan lemas
- bagian bawah lunak untuk mengurangi tekanan keras saat berjalan
- Menuliskan Karya Ilmiah Hasil Pengamatan
Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang berkat adanya penelitian. Sebuah perusahaan atau lembaga dapat bersaing, berkembang, bahkan mengalami kemajuan pesat karena adanya badan litbang (penelitian dan pengembangan) yang bekerja secara
serius dengan melakukan penelitian dan pengembangan. Inovasi, perubahan, dan pengembangan selalu didahului penelitian. Tanpa penelitian mustahil ketiga hal tersebut dapat terjadi.
Hasil penelitian dapat dilaporkan dalam bentuk karya ilmiah. Bagaimanakah sistematika karya ilmiah? Apa saja yang harus ada dalam karya ilmiah? Jawabban dari semua pertanyaan itu dapat kamu temukan dalam pembahasan ini
Berikut ini contoh penulisan karya tulis hasil pengamatan
BENDE BECAK, CAGAR ALAM DARI KABUPATEN REMBANG
BAB I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Pada dasarnya setiap pelajar sudah menerima pelajaran sejarah yang materinya mencakup budaya – budaya nasional. Akan tetapi tidak semua kebudayaan di daerah setempat disampaikan secar rinci. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Dengan demikian pada kesempatan ini penulis mencoba mengupas salah satu cagar budaya di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang dalam karya ilmiah dengan judul “ Bende Bencak salah satu bukti sejarah masuknya agama Islam di Kecamatan Lasem , Kabupaten Rembang”. Dengan mengupas salah satu cagar budaya tersebut diharapkan dapat memberi wawasan sekaligus melestarikan cagar budaya di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
- Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
- Untuk memotivasi pelajar agar dapat menggali budaya di daerah setempat.
- Untuk menambah wawasan pelajar tentang cagar budaya di kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang yang belum diterima dalam kegiatan belajar di sekolah.
- Mengenalkan ritual penjamasan bende bencak di desa Bonang pada pelajar di luar Kabupaten Rembang.
- Agar pelajar dapat ikut serta menjaga dan melestarikan budaya daerah setempat.
- Agar pelajar mampu memanfaatkan budaya setempat sebagai sumber belajar di luar sekolah.
1.2 Ruang Lingkup
Kabupaten Rembang terdapat banyak cagar budaya yang belum dikenal masyarakat pada umumnya, dan olah pelajar pada khususnya. Pada kesempatan ini penulis mencoba membahas salah satu cagar budaya yang berada di desa Bonang Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang tetang penjamasan Bende Bencak yang ada kaitannya dengan masuknya ajaran agama Islam di lingkungan Lasem tepatnya di desa Bonang. Penulis hanya mengupas salah satu cagar budaya di Kecamatan Lasem, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan biaya.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah cagar budaya dapat menambah wawasan pelajar?
2. Dapatkah pelajar memanfaatkan cagar budaya sebagai sumber belajar di luar sekolah?
3. Siapakah yang dapat melestarikan budaya daerah setempa ?
4. Bagaimana pelajar menggunakan waktunya agar bisa mempelajari tradisi atau kebudayaan di luar sekolah ?
5. Mengapa para pelajar harus mengenal cagar budaya setempat ?
1.4 Manfaat Penulisan
1. Menambah rasa cinta dan bangga terhadap tradisi atau budaya setempat
2. Menjadikan pelajar berwawasan tentang tradisi dan kebudayaan daerah setempat.
- 3. Menajadikan pelajar sebagai generasi bangsa yang menghargai kebudayaan.
BAB II
Metodologi Penelitian
Dalam sebuah penelitian, seseorang harus mempunyai perencanaan, sehingga akan memudahkan dalam penelitian. Setelah perencanaan dapat terwujud, maka penelitian selanjutnya harus menggunakan cara yang disesuaikan dengan sesuatu yang akan diteliti. Cara yang dimaksud adalah berkaitan dengan metode digunakan dalam penelitian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 740)
Metode yang digunakan penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah ini menggunkan study pustaka yaitu dengan mengumpulkan sumber – sumber dari buku dan makalah. Selain menggunkan metode studi pustaka, penulis juga menggunakan studi lapangan dan interview yaitu penulis secara langsung mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan penulisan karya ilmiah ini, dan mengadakan wawancara langsung dengan Bapak Wahid yang bertugas merawat dan menjaga Bende Bencak.
BAB III
Kajian Pustaka
3.1 Sejarah Perjuangan Sunan Bonang
Nama lengkap dari Sunang Bonang adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim. Beliau adalah putra dari Raden Rochmat atau lebih dikenal dengan nama Sunan Ampel dan ibunya Nyai Ageng Manila (Dewi Tjondrowati) putra Raden Arya Tedja, salah seorang tumenggung dari kerajaan Majapahit.
Beliau lahir sekitar tahun 1465 M dan ketika berumur 7 tahun beliau pergi menuntut ilmu di Mesir selama 6 bulan. Setelah kepulangan ke tanah Jawa, beliau diutus ayahnya untuk mengembara ke gunung Sewu Dumas, yang dikenal dengan Alas Kemuning.
Raden maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) bermukim di alas kemuning, dan saat berada di alas kemuning beliau berkhalwat (bertapa) pada sebuah batu yang sekarang dikenal dengan nama Pasujudan (Tempat sujud Sunan Bonang kepada Allah SWT). Ketika berumur 30 tahun beliau menerima beslit pangkat kewalian. Setelah beberapa lama menerima pangkat kewalian tersebut, beliau mendirikan sebuah masjid di desa Bonang. Dengan berdirinya masjid tersebut secara tiba-tiba karena kekeramatan dari seorang wali Allah, menjadikan masyarakat Bonang heran karena dianggap suatu kejadian aneh. Rakyat Bonang pada masa itu menamakan masjid yang dibangun Sunan Bonang sebagai Omah Gede (Rumah Besar).
Sunan Bonang sangat dihormati oleh masyarakat sekitar Bonang karena kepribadiannya yang santun dan rendah hati. Dengan kesempatan yang baik tersebut Sunang Bonang bermaksud mengajarkan masyarakat Bonang tentang ajaran agama Islam. Pembangunan masjid Bonang menjadi awal kedatangan santri-santri Sunan Bonang baik dari wilayah Jawa Tengah maupun dari wilayah lain seperti Jawa Timur dan Jawa Barat.
3.2 Cagar Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Bende adalah gong kecil (dipergunakan untuk memberi alamat, menguar-uarkan pengumuman dan sebagainya).
Dan Bencak adalah nama utusan kerajaan Majapahit yang datang bertujuan mengantarkan surat dari Raja Majapahit yang akan diberikan kepada Sunan Bonang. Namun ketika itu, Sunan Bonang sedang mengajar santri-santrinya dan tiba-tiba para santri mendengar suara seseorang bersenandung yaitu bernyanyi dengan suara lembut untuk menghibur diri sendiri. Para santri bertanya kepada Sunan Bonang tentang senandung tersebut, dan tanpa disengaja Sunan Bonang mengatakan kepada para santrinya bahwa suara yang didengar santrinya adalah suara Bende. Sejak saat itulah konon utusan dari Majapahit berubah menjadi Bende yang kemudian dijadikan Sunan Bonang sebagai alat berdakwah.
Salah satu keistimewaan Bende Bencak adalah ritual penjamasan yang dilakukan setiap 1 tahun sekali pada tanggal 10 Dzulhijah. Proses penjamasan dilakukan dengan sakral, religius, dan khidmat. Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses penjamasan diantaranya :
1. Menyiapkan berbagai bunga seperti , kenanga, mawar , melati , telon , atau bunga-bunga lain yang dibawa oleh pengunjung.
2. Menggunakan air suci yang dituangkan di suatu tempat yang terbuat dari kuningan atau tempat yang terbuat dari bahan lain, misalnya bak dari plastik.
Adapun susunan acara dalam acara penjamasan diantaranya:
1. Pembukaaan
Yaitu dengan dibacakan Surat Al Fatihah yang ditujukan kepada Nabi Muhammad , Sunan Bonang dan keluarganya dan pada masyarakat umum.
2. Sambutan Kepala Daerah (Bupati Rembang)
3. Pengajian
Pengajian dilakukan dengan tujuan memberikan siriman rohani dan meningkatkan iman serta takwa kita kepada Allah, agar tdak terjadi kemusyrikan.
4. Doa
5. Pelaksanaan Ritual Penjamasan
Demikian serangkaian ritual penjamasan Bende Bencak yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat Rembang karena dari hasil bekas air untuk membersihkan Bende Bencak itu, diyakini mempunyai manfaat tersendiri. Selain itu kain bekas pembungkus Bende Bencak pun dianggap mempunyai kekhasiatan juga.
BAB IV
Proses Islamisasi di Lasem
4.1 Tinjauan Geografis
Desa Bonang terletak kurang lebih 18 km dari pusat kota Rembang. Desa Bonang terletak di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Sebelum dibuka menjadi sebuah desa Bonang merupakan sebuah hutan yang dikenal dengan sebutan alas kemuning. Kurang lebih 1 km kea rah utara dari desa Bonang, terdapat sebuah desa bernama Leran Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang yang dahulunya merupakan sebuah Tanjung yang dijadikan sebagai pemecah ombak. Sehingga pantai Bonang aman dari badai dan ombak besar.
Kota Lasem memiliki suasana tropika yang secara alami membentuk kondisi alam yang sangat baik Lasem terletak didaerah pesisir pantai utara Laut Jawa dan memiliki kondisi tanah yang subur dan iklim yang terdiri dari dua musim. Wilayah geografis Lasem dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
- 1. Daerah Pantai
Pantai Lasem membentang luas membujur dari barat hingga timur Laut Jawa yang menjadi jalur lalu lintas penting pelayaran antar kawasan di Nusantara. Teluk-teluk yag terdapat di Lasem dibentengi oleh perbukitan. Kawasan Lasem merupakan kawasan bahari yang sangat potensial , sehingga dermaga-dermga kecil bagi nelayan bertaburan di sepanjang pantai. Pelabuhan kapal besar bermunculan sebagai kawasan perdagangan antarnegeri.
- 2. Daerah Dataran dan Lembah
Daerah dataran berada di sebelah selatan pantai dan menjadi kawasan pemukiman masyarakat, serta menjadi pusat pemerintahan. Kawasan pemukiman dibelah oleh sungai Babagan yang menjadi akses lalu lintas dari laut menujukotaLasem. Area persawahan dan perkebunan membentang dari sebelah selatan hingga baratnya, dan sebelah utarakotaLasem terdapat area pertambakan.
- 3. Perbukitan dan Pegunungan
Disebelah timur kota Lasem barisan gunung saling berpadu dengan puncaknya yang menjulang. Gunung tersebut dinamakan Gunung Lasem. Dengan puncak Argopura. Kawasan Gunung Lasem merupakan Hutan Primer dan sekaligus daerah resapan bagi keseimbangan alam dan pelindung kota. Hutan di kawasan Gunung Lasem juga menghasilkan kayu berkwalitas utama sebagai bahan bangunan pembuatan kapal. .
Kondisi alam yang memenuhi syarat-syarat inilah yang menjadikan kota Lasem sebagai kota pemerintahan yang ideal pada jaman dulu. Dan letak pantai Bonang sangat strategis sebagai tempat berlabuhnya kapal dari para saudagar. Karena pantai Bonang berada pada deretan pantai Lasem menjadikan pantai Bonang dari tahun ke tahun semakin banyak kapal yang bersandar ketika itu.
Dengan alasan tersebut pulalah Sunan Ampel ayah dari Sunan Bonang mengutus Sunan Bonang untuk menyebarluaskan ajaran agama Islam di kota Lasem tepatnya di desa Bonang.
4.2 Tinjauan Etnis
Banyaknya kapal yang bersandar di pantai Bonang , dan selah satunya adalah kapal dari Etnis Cina. Salah satu tempat perkembangan imigran dari Tiongkok terbesar di Pulau Jawa pada abad 14 sampai 15 adalahkotaLasem. Datangnya armada besar Laksmana Cheng Ho ke Jawa sebagai duta politik kaisar Cina masa Dinasti Ming ingin membina hubungan bilateral dengan Majapahit terutama dalam bidang kebudayaan dan perdagangan, dan mereka memperoleh ligtimasi untuk melakukan aktivitas perniagaan, dan pada akhirnya banyak yang tinggal dan menetap di pesisir Pulau Jawa.
Sehingga penduduk darikotaLasem cenderung dihuni oleh etnis Cina, dibuktikan dengan adanya bangunan-bangunan tua seperti pemukiman Pecinan dengan bangunan khas Tiongkok dan Kelenteng tua yang berada di sepanjang aliran sungai Babagan Lasem. Selain itu etnis juga berhasil menguasai tempat-tempat perekonomian dikotaLasem, yang dapat dilihat pada pusat-pusat pertokoan di sepanjang jalan rayakotaLasem dewasa ini.
4.3 Tinjauan Historis
Agama Hindu diIndianama untuk campuran agama dan tanggapan mengenai dunia , yang sama coraknya dengan hal yang mengenai paham keagamaan, sosial, dan etika sebagai berikut :
- Pengakuan terhadap kitab. Kitab Weda sebagai wahyu
- Kepercayaan akan dharma
- Pengakuan sepremasi para Brahmana
- Penerimaan system kasta-kasta serta memenuhi kewajiban-kewajiban ritual, kesusilaan dan sosial yang bersangkutan dengan itu.
Tempat-tempat ziarah orang Hindu di India yang termasyur adalah Binares, Hardoar, Kanccipur, Mathura, Devaraka , Ayodya, Uyaini , Prayaga dan Puri (Ensiklopedi Indonesia).
Saudagar-saudagar, orang-orang yang berziarah keIndiadan pendeta-pendeta menyiarkan agama serta kebudayaan Hindu ke Asia Tenggara sampai keIndonesia. Kebudayaan Hindu yang dilindungi oleh kalangan keraton-keraton, lama-kelamaan meresap dalam tanggapan hidup bangsaIndonesia.
Masuknya agama Hindu di Jawa telah ada sekitar pertengahan abad ke-7. Hinduisme kemudian menjadi kuat setelah berdirinya kerajaan Mataram Hindu yang menjadikannya sebagai agama istana. Pada mulanya Hinduisme hanya dikenal di kalangan Keraton saja tetapi lambat laun
masuk juga ke desa-desa dan bertemu dengan budaya masyarkat Jawa asli yang memuja arwah leluhur. Sehingga terjadilah proses akulturasi antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Jawa. Pada abad ke-7 itu juga agama Islam mulai masuk keIndonesia, yang disebarluaskan melalui saudagar-saudagar yang berlayar ke tanah Jawa.
Berdasarkan sumber-sumber yang disertai dengan berbagai bukti, maka ada tiga pendapat yang menyimpulkan masuknya Islam keIndonesiayaitu :
- Islam masuk keIndonesiapada abad ke VII M (abad 1 H), alasannya pada waktu itu kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasaannya sekitar abad ke tujuh dan ke delapan .
- Islam masuk keIndonesiapada abad ke IX hingga XI M, alasanya karena pada waktu itu sudah terbentuk komunitas masyarakat muslim.
- Islam masuk keIndonesiapada abad ke XII hingga XIV M. (M.Yahya Harun : 1995)
Masuknya Islam keIndonesiapertama kali melalui lapisan bawah, yakni masyarakat sepanjang pesisir utara. Dalam hal ini yang membawa dan memperkenalkan Islam kepada masyarkat adalah saudagar-saudagar muslim, baik yang dating dariGujaratmaupun yang datang dari Arab. Dengan cara berdagang inilah akhirnya terjadi hubungan yang harmonis. Hubungan yang harmonis ini dimanfaatkan oleh para saudagar sebagai momentum yang sangat tepat untuk memperkenalkan Islam dengan damai. Selain melalui perdaganagan , Islam disebarkan melalui perkawinan yaitu para saudagar muslim menikah dengan wanita-wanitaIndonesiasehingga terjadilah proses Islamisasi.
Mengenai masuknya Islam di Jawa , ada teori yang mengatakan bahwa masuknya Islam di Jawa melalui perdagangan pada abad ke 14 dan 15 di Pantai Jawa yang pada saat itu disinggahi oleh pedagangan Arab, Cina dan Hindustan yang menginginkan rempah-rempah. Selain mencari rempah-rempah mereka juga bertujuan hendak mengenalkan dan menyebarkan agama Islam di Jawa . dengan demikian Lasem termasukkota yang saat itu digunakan sebagai sasaran pengenalan agama Islam.
BAB V
Bende Bencak Lambang Islamisasi
5.1 Sejarah Bende Bencak
Sejarah menyatakan bahwa asal Bende Bencak adalah seorang utusan dari Prabu Brawijaya untuk menghadap Sunan Bonang. Ketika itu Bencak menunggu selesainya Sunan Bonang dalam memberikan pelajaran pada santrinya sambil bersenandung. Para santri Sunan Bonang mendengar senandung tersebut dan menanyakannya kepada Sunan Bonang. Namun Sunan Bonang mengatakan bahwa suara yang didengar oleh santrinya adalah suara Bende. Dan sejak saat itulah Bencak tidak ditemukan dan di tempat Bencak menunggu Sunan Bonang, hanya terdapat sebuah Bende.
Bende Bencak memiliki kegunaan di antaranya :
- Mengumpulkan para murid pesantren
Bende Bencak memiliki kelebihan yaitu dapat berbunyi sendiri tanpa dipukul oleh seseorang apabila Sunan Bonang menghendaki.
- Mengumpulkan para wali
Bende Bencak yang terletak di desa Bonang, dapat mengumpulkan wali songo meskipun keberadaan wali songo pada masa itu berjauhan. Sehingga Bende Bencak juga dijadikan alat dakwah Sunan Bonang.
- Adanya suatu keperluan atau sebagai tanda akan adanya perang dan bencana
Sampai saat ini, benda yang sekaligus sebagai pusaka peninggalan Sunan Bonang ini masih disimpan dan dipelihara dengan baik di rumah juri kunci Pesarean Suanan Bonang. Dan sebagai salah satu cagar budaya sudah sepatutnya Bende Bencak dijaga dan dipelihara dengan baik.
5.2 Penjamasan Bende Bencak
Salah satu keistimewaan Bende Bencak adalah ritual penjamasan yang dilakukan setiap 1 tahun sekali pada tanggal 10 Dzulhijah. Proses penjamasan dilakukan dengan sakral, religius, dan khidmat. Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses penjamasan diantaranya :
1.Menyiapkan berbagai bunga seperti , kenanga, mawar , melati , telon , atau bunga-bunga lain yang dibawa oleh pengunjung.
2.Menggunakan air suci yang dituangkan di suatu tempat yang terbuat dari kuningan atau tempat yang terbuat dari bahan lain, misalnya bak dari plastik.
Adapun susunan acara dalam acara penjamasan diantaranya:
- Pembukaaan
Yaitu dengan dibacakan Surat Al Fatihah yang ditujukan kepada Nabi Muhammad , Sunan Bonang dan keluarganya dan pada masyarakat umum.
- Sambutan Kepala Daerah (Bupati Rembang)
- Pengajian
Pengajian dilakukan dengan tujuan memberikan siriman rohani dan meningkatkan iman serta takwa kita kepada Allah, agar tdak terjadi kemusyrikan.
- Doa
- Pelaksanaan Ritual Penjamasan
Dari kegiatan ritual penjamasan Bende Bencak menggambarkan adanya salah satu kegiatan Islam seperti pengajian dan doa bersama. Sedangkan pada masa Sunan Bonang, Bende Bencak dijadikan media dakwah penyebaran agama Islam. Sehingga Bende Bencak sampai saat ini masih dijadikan salah satu bukti masuknya agama Islam di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
BAB VI
Bende Bencak sebagai Salah Satu Sumber Pembelajaran
6.1 Sumber pembelajaran Sejarah.
Sesuai dengan pengalaman penulis bahwa mata pelajaran sejarah dianggap sebagai mata pelajaran yang mebosankan dan kurang menarik.Anggapan ini muncul karena setiap kali harus menghafalkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau .misalnyahanya sekedar menghafal tahun,nama kerajaan dan rajanya,tanpa mengetahui bukti-bukti yang valid.
Di sisi lain sejarah merupakan salah satu peristiwa yang harus diketahui kalangan pelajaran.Hal ini dimaksudkan agar generasi muda,dapat mengenal bermacam-macam kebudayaan maupun kejadian-kejadian yang sama sekali tidak diketahui apalagi mengalaminya.
Paraahlipun menyatakan bahwa sejarah mempunyai kegunaan edukatif, inspiratif, rekreatif dan instruktif. Kegunaan sejarah secara edukatif yaitu sejarah memberikan kearifan bagi yang mempelajarinya. Sejarah memberikan perhatian pada masa lampau yang tidak dapat dipisahkan dari kemasakianian karena semangat dan tujuan mempelajari sejarah ialah nilai kemasakiniannya. (Drs. Dhanang Respati, makalah : 2009)
Dengan demikian seorang pelajar setelah mempelajari nilai-nilai sejarah, dapat menerapkan, menjaga, dan melestarikan, jangan sampai terkikis oleh kemajuan zaman. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut maka perlu adanya penggalian cagar budaya yanh belum diketahui oleh beberapa lapisan masyarakat pelajar. Selain itu, pelajar secara kreatif dapat mempelajarinta di luar sekolah.
Cagar budaya yang terdapat di kecamatan Lasem, Kabuaten Rembang yang salah satunya adalah Jamasan Bende Bencak ini,dapat digunakan untuk menambah wawasan.
Bende Bencak tidak diletakkan disuatu tempat tersendiri seperti di Museum,yang setiap saat semua orang dapat melihat dan menelitinya sehingga pelajar tidak dapat mempelajarinya melalui museum,namun dapat dipelajari melalui pendekatan dengan seseorang yang diberi amanat untuk menjaga dan merawatnya.Dengan demikian Bende Bencak dapat dipelajari secara out door yaitu diluar museum karena memang tidak boleh dimuseumkan.
Sebelum mempelajari Bende Bencak,ada beberapa peristiwa yang dapat menambah pengetahuan tentang fakta-fakta sejarah dari terbentuknya kerajaan yang ada di kecamatan Lasem.Selain itu dapat diketahui beberapa upaya masyarakat Lasem khususnya dan masyarakat Rembang pada umumnya dalam usaha menjalin hubungan perdagangan dengan negara-negara asing bahkan adanya perkawinan antaretnis.
Mempelajari Budaya local berarti dapat memanfaatkan sumberdaya budaya diantaranya adalah:
- Upaya pemerolehannya
Upaya pemerolehan yang berkaitan dengan peninggalan kebendaan dari masa lalu termasuk kajian arkeologi yang meliputi usaha-usaha pengumpulan data, baik melalui ekskavasi maupun penghimpunan temuan di atas tanah secara sistematis.
b. Upaya pemeliharaan dan perawatannya
Upaya perawatan dan pemeliharaan sumberdaya budaya dilakukan sesuai dengan sifat-sifat substansinya. Perawatan dan pemeliharaan sumberdaya budaya yang berupa benda mengikuti sifat bahan dasarnya.. pemeliharaan pada dasarnya dilakukan tanpa intervensi ke dalam bendanya; sedangkan perawatan dapat melibatkan intervensi dengan mengguanakan bahan-bahan alamiah atau sintetis. Berbagai upaya yang disebut konservasi, preservasi, dan restorasi adalah upaya-upaya yang bertujuan untuk meningkatkan keterawatan atau keutuhan sumberdaya budaya (lokal).
c. Upaya Registrasinya
Registrasi merupakan hal penting yang perlu dilakukan terhadap sumber daya budaya. Registrasi pada dasarnya adalah pencatatan data dengan mengikuti suatu system pendaftaran tertentu.
d. Upaya perlindungannya melalui sistem hukum
Semua sumberdaya budaya pada juga memerlukan perlindungan hukum. Terdapat sejumplah konvensi internasional yang mengamanatkan perlindungan terhadap sumber budaya .Sejumplah konvensi mengatur kaidah tindakan terhadap sumber budaya.Konvensi-konvensi internasional yang diratifikasi oleh suatu Negara memerlukan suatu peneguhan berupa peraturan perundang-undangan di negara yang bersangkutan.Indonesia telah memiliki undang-undang tentang benda cagar budaya beserta peraturan-peraturan di bawahnya.Implementasi dari konvensi dan peraturan perundang-undangan itu memperlukan penyimakan yang cermat.
e. Upaya pemanfaatannya untuk berbagai pemenuhan kebutuhan.
Upaya pemanfaatan sumberdaya budaya dapat ditujukan untuk berbagai kepentingan baik pendidikan,bina bangsa,industri maupun kepariwisataan (sedyawati,2006:94-95:dalam makalah Drs.Dhanang Respati Puguh,M.Hum.)
Sesuai dengan pemanfaatan sumberdaya local yaitu pada upaya pemerolehannya maka Bende Bencak merupakan peninggalan kebendaan dari masa lalu serta kajian arkeologinya yaitu ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan jaman kuno berdasarkan benda peninggalannya.Dengan demikian Bende Bencak merupakan salah satu benda peninggalan jaman Sunan Bonang .
Kemudian pemanfaatan sumberdaya budaya local pada upaya pemeliharaan dilakukan tanpa intervensi kedalam bendanya yaitu dengan cara dibungkus dengan kain putih\mori.Sedangkan perawatan dengan melibatkan intervensi dengan menggunakan bahan-bahan alamiah yaitu dengan menggunakan air suci(belum mengalami perubahan sifat)dicampur dengan bermacam-macam bunga yang digunakan untuk menggosok Bende Bencak tersebut.
Pada upaya registrasinya Bende Bencak merupakan cagar budaya yang perlu dicatat keberadaannya sehingga dapat diketahui dan dikenal oleh masyarakat Rembang khususnya dan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.
Sedangkan upaya pemanfaatannya untuk berbagai pemenuhan kebutuhan,Bende Bencak dapat diterapkan untuk kepentingan pendidikan,bina Bangsa dan kepariwisataan.dalam hal pendidikan cagar budaya Bende Bencak ini dapat disampaikan pada pelajar tentang paristiwa dan pemanfaatan Bende Bencak.Bende Bencak dapat digunakan sebagai sarana Bina Bangsa karena proses penjamasannya biasanya disisipi dengan siraman rohani.Selain itu Bende Bencak merupakan salah satu alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan masyarakat pada saat itu,jika akan mengadakan pertemuan .Hal ini sudah menunjukkan bahwa pembinaan terhadap bangsa Indonesia, sudah ada sejak dahulu dan masih bisa diterapkan pada saat ini.
6.2 Sumber pembelajaran agama Islam.
Bende Bencak merupakan salah satu sarana yang digunakan Sunan Bonang untuk mengumpulkan para santri ketika akan belajar atau musyawarah.Hal ini menunjukkan bahwa di Lasem menjadi salah satu pusat agama yang sangat diperhitungkan didaerah pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa timur.hal ini dapat disaksikan dengan banyaknya pusat-pusat pendidikan yang berbasiskan pesantren di Lasem dan di daerah disekitarnya.Dengan demikian proses ritual penjamasan Bende Bencak dapat dipergunakan sebagai sumber pembelajaran pendidikan agama Islam untuk membandingkan antara tradisi\budaya dengan kegiatan ajaran agama Islam.
Bende Bencak juga digunakan Sunan Bonang untuk mengumpulkan masyarakat dalam rangka syiar agama Islam. Sehingga secara perlahan-lahan agama Islam dapat dipahami oleh masyarakat Lasem-Rembang.
Jika dikaitkan dengan zaman sekarang ,dapat dikatakan bahwa pelajar dapat mengetahui kapan awal masuknya agama Islam serta proses masuknya agama Islam di wilayah Kecamatan Lasem Kabupaten. Dapat diketahui pula tentang proses penyebaran agama Islam di wilayah Kecamatan Lasem, secara runtut atau sesuai dengan urut-urutan waktu.
BAB VII
Penutup
7.1 Kesimpulan
Lasem menjadi salah satu pusat pemerintahan yang mula-mula diketahui, Lasem disebutkan sebagai salah satu dari sebelas Negara yang dikuasai oleh kerabat dari Majapahit. Dari kerajaan Majapahit itulah Lasem menjadi salah satu penopang kekuatan di bidang agraria, maritim, dan perdagangan. Dari sisi perdagangan inilah, Lasem telah mengenal bermacam-macam budaya maupun agama yang dibawa oleh pendatang/saudagar asing.Lasem menjadi salah satu wilayah yang strategis untuk dijadikan sebagai wilayah untuk menyebarkan agama Islam. Salah satunya adalah Sunan Bonang yang mendapat amanat dari ayahnya untuk mengenalkan dan mengembangkan agama Islam di wilayah Lasem. Sebab dengan adanya wilayah yang strategis itu banyak budaya yang masuk dan mempengaruhi masyarakat untuk menjalankan budaya maupun ajaran yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Bende Bencak juga dapat dipergunakan sebagai penambah pengetahuan bagi pelajar, yang selama ini belum pernah dikupas dalam bidang studi sejarah maupun yang lain. Dengan menggali cagar budaya yang ada di daerah setempat, pelajar juga dapat mempelajarinya secara out door artinya benda tersebut tidak berada di dalam museum.
7.2 Saran
Dengan adanya keterbatasan waktu dan kurikulum dalam sekolah maka penulis mengharap agar pelajar mempunyai kreativitas untuk dapat menggali cagar budaya di daerah masing-masing. Selain itu penulis juga mengimbau kepada semua pelajar, untuk dapat saling bertukar pengalaman tentang kebudayaan di daerah-daerah yang belum pernah diketahui oleh pelajar yang lain (pelajar luar daerah), dengan cara mendokuntasikannya. Dengan adanya bertukar wawasan ini akan menghasilkan suatu keberuntungan yaitu pelajar dapat menambah wawasan tentang cagar budaya yang ada di Jawa Tengah secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1991.Ensiklopedia Indonesia.Jakarta: PT Ichtar Baru-Van hoeve
Departemen Pendidikan Nasional.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Harun,M.yahya.1995. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia.Yogyakarta: Karunia Kalam Semesta
Mastur,Hasan.1984. Sejarah Sunan Bonang.Lasem-Rembang.Puguh Dhanang Respati.“Peningkatan kualitas Pembelajaran Sejarah dan IPS melalui pengkajian dan pemanfaatan Sumberdaya Sejarah dan Budaya local”(makalah)
Unjiya,M.Akrom.2008. Lasem Negeri Dampoawang Sejarah yang Terlupakan.Yogyakarta: Eja publisher&Fokmas Lasem
Pelatihan 2
Identifikasikanlah sistematika karya ilmiiah di atas!
Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 ______________________________________________________________
1.2 ______________________________________________________________
1.3 ______________________________________________________________
1.4 _______________________________________________________________
1.5 _______________________________________________________________
BAB II _________________________________________________________________
2.1 ______________________________________________________________
2.2 _____________________________________________________________
2.3 ______________________________________________________________
2.4 ______________________________________________________________
BAB III ________________________________________________________________
3.1 ____________________________________________________________
3.2 ____________________________________________________________
3.3 _____________________________________________________________
BAB IV ________________________________________________________________
4.1 ______________________________________________________________
4.2 ______________________________________________________________
4.3 ______________________________________________________________
BAB V _________________________________________________________________
5.1 ________________________________________________________
5.2 _________________________________________________________
5.3 ___________________________________________________________
BAB VI ______________________________________________________________
6.1 ______________________________________________________________
6.2 _____________________________________________________________
6.3 _____________________________________________________________-
BAB VII ________________________________________________________________
7.1 __________________________________________________________
7.2 __________________________________________________________
- Menulis Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka untuk Karya Ilmiah
- Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Dalam sebuah tulisan, kutipan berfungsi sebagai:
- Landasan teori
- Penjelasan
- Penguat pendapat yang dikemukakan ppenulis
Ada beberapa cara penulisan kutipan, yaitu:
- Kutipan langsung yang lebih dari empat baris beserta acuannya
- Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris beserta acuannya
- Kutipan tidak llangsung beserta acuannya
- Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan dari teks yang ditempatkan pada kaki (bagian bawah) halaman yang bersangkutan. Pemakaian catatan kaki ini bertujuan:
- Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks;
- Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks;
- Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
- Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Hal-hal yang berkaitan dengan catatan kaki dijelaskan berikut ini.
- a. Unsur-Unsur Catatan Kaki
Sebuah catatan kaki haruslah terdiri atas:
1) Nomor rujukan yang ditulis ½ spasi lebih tinggi;
2) Nama pengarang lengkap dan tidak dibalik, setelah nama diberi tanda koma (,);
3) Judul buku (digarisbawahi atau dicetak miring) atau artikel (diapit tanda petik dua);
4) Tempat penerbit ditempatkan dalam tanda kurung, setela judul buku;
5) Penerbit;
6) Tahun terbit;
7) Halaman (biasanya disingkat hlm. Diberi tanda titik setelah angka);
Perhatikan contoh catatan kaki berikut.
1Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Pragmatik) (Jakarta: Angkasa, 1990), hlm. 18.
- b. Cara Menulis Catatan Kaki
1) Catatan kaki dengan satu pengarang
1 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Pragmatik) (Jakarta: Angkasa, 1990), hlm. 18.
2) Catatan kaki dengan dua pengarang
2 Gorys Keraf dan Frans Asisi Datang, Fasih Berbahasa Indonesia (Jakarta: Erlangga, 1986), hlm. 93.
3) Catatan kaki dengan lebih dari dua pengarang
3 Kusmadi et. Al., Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 1 untuk Kelas 1 SMU (Jakarta: Yudistira, 1997), hlm. 132.
4) Catatan kaki yang edisi berikutnya mengalami perubahan
4 M. Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis (rev. ed.) (Yogyakarta: Karyono, 1987), hlm. 87.
5) Catatan kaki dengan satu editor
5 Mursal Esten ed., Menjelang Teori dan Kritik Sastra Indonesia yang Relevan (Bandung: Angkasa, 1988), hlm. 94.
6) Catatan kaki terjemahan
6 Ata Kiwan, terj. S.D. Sjah (Ende: Nusa Indah, 1984), hlm. 35.
7) Catatan kaki dari artikel majalah atau surat kabar
7 A.M. Slamet Soewandi, ”Bahasa Pers dan Pengaruhnya”. Kompas, 18 April 1995, hlm 4.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kutipan yang disertai catatan kaki berikut ini.
1) Kutipan langsung yang lebih dari empat baris beserta acuannya
Bukti-bukti yang sampai sekarang ada menunjukkan bahwa Serat Jayabaya berasal dari sekitar pertengahan abad ke-18 yang menjadi populer selama abad ke-19. pejabat dan sarjana Belanda sangat tertarik terhadapnya karena eskatologi masyarakat tentang datangnya Ratu Adil ini dilihat sebagai sumber kerusuhan. Ada juga yang menunjukkan pandangan tentang adanya siklus sejarah yang terwujud dari dokumen tersebut….
Bagi kita adalah sangat penting untuk melihat perbedaan antara kedua zaman itu, untuk apa yang dirasakan sebagai isu-isu di masyarakat
”Senapati adalah raja pertama Mataram ….Akan tetapi, setelah 100 tahun, perang saudara hebat akan pecah antara para anggota keluarga yang saling mencoba merebut tahta dan kerajaan akan jatuh. Pada zaman itu orang-orang pelaut akan datang ke Jawa ….
Kemarahan Tuhan akan menghukum tanah Jawa ke dalam zaman kekacauan yang lebih besar. Yang agung menindas rakyat. Kebenaran diganti dengan kebohongan….Yang agung kejam terhadap yang rendah. Keadilan tidak tetap. Pajak-pajak dipungut dan ”realen” yang selalu berbeda-beda jumlahnya, tetapi selalu saja naik. Perintah-perintah raja mengakibatkan sengsara. Rakyat ngalor ngidul ke utara dan selatan, kebingungan ….”24
Yang mengakhiri zaman edan ini adalah Sri Tanjung Putih, Ratu Adil pertama zaman yang sangat jelek, yang membunuh musuhh-musuhnya.
24 Versi Serat Jayabaya yang dipakai di sini adalah: J.A.B. Wiselius, Djaya Baja, Zijn Leven en Profetien , (Bridragen Koninklijk Institut, vol. XIX, 1972), hlm. 172-217
2) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris beserta acuannya
Para penyelenggara bangsa saat ini hendaknya menjadikan momentum peringatan 100 tahun Bung Hatta ini sebagai suatu kesempatan untuk menggali sikap dan pandangan positif dari Bung Hatta. Salah satu sikap yang patut ditiru adalah uncorruption . sehubungan dengan sikap itu, Yakob Oetomo mengatakan: ”Bung Hatta uncorruption, tak terkorupsikan ketika memegang kekuasaan. Tidak pula memanfaatkan modal pengabdian maupun koneksi, ketika dengan sukarela meninggalkan kekuasaan”. 1
1 Yakob Utomo, ”Bung Hatta sebagai Model Kepemimpinan.” Dalam Kompas, 9 Agustus 2002, hlm. 1.
3) Kutipan tidak langsung beserta acuannya
Pemimpin-pemimpin pemberontak petani dan rakyat abad XIX sampai peralihan ke abad XX tidak lain dari sekadar menjalankan latihan dalam pergaulan krajan kosmis, bukannya mau menegakkan kerajaan yang adil, tetapi mau menegakkan diri sebagai ”Ratu Adil”. Karena dari semula sikap hidup Jawa, baik itu yang masih kuat anasir Hindunya maupun yang sudah lebur bercampur dengan Islam, tidaklah pernah sibuk dengan hal-ikhwal keduniawian. Tokoh-tokoh pemberontak ini pemangku kekuasaan kosmis.sampai-sampai Ken Arok, yang mengangkat kerisnya dan menikam mati Raja Tunggul Ametung dalam masa Tumapel, juga disebutkan bukannya merebut kekuasaan, melainkan mendapatkan kekuasaan itu dari wahyu yang diterimanya sebagai Putera Angkat Batara Guru.13
13 B. Schrieke, s. Indonesian Sosiological Studies II, (The Hague and Bandung), 1957, hlm. 9.
Pelatihan 3
- Jelaskan fungsi sebuah kutipan!
- Jelaskan pula fungsi acuan atau rujukan dalam sebuah karya tulis ilmiah!
- Berdasarkan ketiga contoh di atas, tulislah cara menuliskan:
- kutipan langsung yang lebih dari empat baris;
- kutipan langsung yang kurang dari empat baris;
- kutipan tidak langsung beserta acuannya!
- Tulislah catatan kaki dari data berikut!
a. Kutipan dengan nomor urut satu diambil dari buku berjudul Dasar-Dasar Meresensi karangan Daniel Samad. Buku ini diterbitkan pada tahuun 1997 di Jakarta pada halaman 16 dan halaman berikutnya
b. Anda mengutip gagasan dari Lie Charlie pada Kompas tanggal 9 Sepetember 2010 dengan artikelnya yang berjudul ”Membela Bahasa Indonesia dengan Menyemproti Kata Asing”. Kutipan tersebut terdapat pada halaman 4.
c. Kutipan dengan dua sumber buku, yaitu:
- M. Ramlan ed., .Bahasa, Konteks dan Teks (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992)
- Bambang Kaswanti Purwo ed., PELLBA 3: Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya Jakarta (Yogyakarta: Kanisius, 1990)
- Carilah contoh ketiga jenis kutipan tersebut dalam buku atau jurnal di perpustakaan!
- Carilah juga teks yang mempunyai catatan kaki!
- Daftar Pustaka
Daftar Pustaka atau bibliografi adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan laiin yang berhubungan dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah digarap (Keraf, 1989:213). Fungsi daftar pustaka adalah sebagai pertanggungjawaban ilmiah terhadap gagasan-gagasan orang lain yang telah digunakan oleh seseorang dalam menjelaskan atau memperuat gagasannya di dalam sebuah karangan ilmiah.
Perrhatikan contoh berikut.
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Danusubroto, Atas S. 2008. Trah. Yogyakarta: Narasi
Berikut ini cara menuliskan sumber acuan dalam daftar pustaka.
- Nama Pengarang
- Nama pengarang ditrulis lengkap sesuai dengan nama yang tertera di sumber acuan
- gelar akademik tidak diicantumkan
- Nama akhir pengarang ditulis terlebih dahulu, kemudian disusul nama pertama. Di antara nama akhir dan nama pertama diberi tanda baca koma.
Contoh:
Gorys Keraf menjadi Keraf, Gorys
Drs. Suhartono menjadi Suhartono
- jika pengarang terdiri atas dua orang, hanya nama pengarang pertama yang nama akhirnya dibalik, sedangkan nama pengarang kedua tidak dibalik.
Misalnya: Gors Keraf dan Atang Sentani menjadi Keraf, Gorys dan Atang Sentani
- Jika pengarang lebih dari dua orang, hanya nama pengarang pertama yang dibalik kemudian ditambah singkatan dkk (dan kawan-kawan).
Misalnya:
Shafwan Hadi, Sutjipto, dan Sri Haryanti menjadi Hadi, Shafwan dkk.
- Jika pada buku hanya ditulis nama editor, bukan nama pengarangnya, penulisan nama editor ditambahkan singkatan ed. Di belakang nama.
Misalnya: Djoko Kentjono (ed.)
- Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang
Misalnya, beberapa buku ditulis oleh pengarang yang sama, tahun terbitnya diurutkan dari yang terkecil.
Keraf, Gorys. 1987.
Keraf, Gorys. 1989..
Jika pengarangnya sama, tahun terbitnya sama dituliskan sebagai berikut.
Keraf, Gorys. 1987a.
Keraf, Gorys. 1987b.
- Judul Buku attau Artikel
1. Judul buku ditempatkan setelah tahun terbit, digarisbawahi (jika diketik manual) atau dicetak miring. Misalnya: Keraf, Gorys. 1987. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
2. Jika judul itu belum dibukukan seperti makalah atau artikel dalam surat kabar, judul tersebut diapit tanda petik (tidak digarisbawahi atau dicetrak miring), nama surat kabar dicetak miring. Misalnya: Indrianti, Diah. 2010. ”Mengelola Air Minum” dalam Kompas, 22 Oktober 2010. Jakarta
- Tempat Terbit
Tempat terbit dituliskan setelah judul buku dan diberi tanda titik dua. Misalnya:
Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung:
- Nama Penerbit
- Nama penerbit dituliskan sesudah nama tempat terbit. Misalnya
Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo
- Jika penerbitnya adalah sebuah lembaga, lembaga tersebut dituliskan sebagai pengganti nama orang atau nama penerbit tidak dituliskan lagi. Misalnya:
Pusat Kurikulum-Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensis Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. Jakarta
Pelatihan 4
Susunlah sebuah daftar pustaka berdasarkan sumber-sumber acuan di bawah ini!
No |
Judul Buku |
Pengarang |
Penerbit |
Tempat |
Tahun |
1 |
Tentang Bermain Drama | Rendra | Pustaka Jaya | Jakarta | 1989 |
2 |
Argumentasi dan Narasi | Gorys Keraf | Gramedia | Jakarta | 1989 |
3 |
Diksi dan Gaya Bahasa | Gorys Keraf | Gramedia | Jakarta | 1988 |
4 |
Inilah Bahasa Indonesia yang Benar | J.S. Badudu | Gramedia | Jakarta | 1984 |
5 |
Sinopsis Roman Indonesia | Jacob Sumardjo | Citra Aditya Sakti | Bandung | 1990 |
6 |
”Terang-Terang Kain” | Jacob Sumardjo | Kompas | Jakarta | 7 Sept.2010 |
B. UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT
Hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra lama. Cerita hikayat berkisar mengenai lingkungan istana, raja, keluarga raja, dan para punggawa istana. Bahasa yang digunakan dalam hikayat sudah jauh berbeda dengan bahasa Indonesia sekarang. Hal ini dikarenakan hikayat merupakan karya sastra Melayu Klasik yang ditulis beberapa abad lalu (Wiyanto, 2005:76).
Karya sastra prosa Melayu Klasik termasuk hikayat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Biasanya berisi hal-hal yang luar biasa dan berkisar pada kehidupan istana
- Menggunakan kata-kata bahasa arab, kata-kata yang sukar, dan ungkapan atau bahasa klise
- Biasanya anonim atau tidak diketahui nama pengarangnya
- Cara bercerita hampir sama semuanya, hikayat umumnya merupakan cerita berbingkai, yaitu cerita yang di dalamnya terdapat cerita-cerita lain yang dituturkan oleh pelaku-pelaku cerita.
Struktur atau unsur-unsur yang membangun sebuah hikayat sama seperti unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen, novel, atau drama, yaittu: tokoh, penokohan, alur, tema, dan setting.
Dilihat dari waktu kemunculannya, hikayat sebenarnya lebih tepat disebut sebagai sastra zaman peralihan. Yock fang (1991) menjelaskan bahwa sastra peralihan adalah sastra yang lahir dari pertembungan sastra yang berunsur Hindu dengan pengaruh Islam. Pada zaman peralihan ini, unsur-unsur Islam makin lama makin tebal. Motif-motif Hindu, seperti menyelamatkan tuan putri dari tawanan garuda atau menyembuhkan penyakit serta pemindahan nyawa ke binatang masih dipakai, tetapi unsur-unsur Islam sudah dimasukkan.
Bacalah Hikayat Panji Semirang di bawah ini!
HIKAYAT PANJI SEMIRANG
(Cendera Kirana Menyamar Jadi Kelana)
Karena perbuatan salah seorang ibu tirinya Cendera Kirana tidak tahan lagi dii Daha dan karena itu ia meninggalkan kota itu dengan ibu tirinya yang lain, Mahadewi, seorang menteri dan dayang-dayang.
Ia berjalan melarikan diri itu dari belakang negeri menurut jalan yang masuk ke hutan rimba-belantara dengan tiada merasa lelah dan tiada ingat akan dirinya lagi. Tiada berapa lamanya ia berjalan denggan tiada berhentinya itu, hari pun sianglah. Matahari terbitlah dari celah-celah gunung selaku orang yang memperlihatkan mukanya yang jernih dan terus kepada kekasihnya.
Ayam hutan berkokok-kokok selaku orang yang memberi tahu bahwa hari sudah akan siang, embun turun sangat dinginnya selaku orang memberi nasihat yang merasa masuk di tulang-tulang. Setelah hari sudahsiang, Galuh Cendera Kirana melihat perjalanannya telah ada pada sama tengah jalan ke Negeri Kuripan. Ia bersuka cita teramat sangat, lalu berkata, katany, ”Hai Mamanda menteri, sekarang marilah kita berhenti di sini, karena inilah tempat yang hampir pada jalan ke Negeri Kuripan.”
Sembah mamanda menteri itu, ”Ya, Tuanku, sungguh benarlah seperti kata Tuanku itu dan mamanda pun telah mengetahui juga jalan ke tempat uanda Sang Rati itu.”
Maka berhentilah di situ sekaliannya. Lalu diperbuat oranglah sebuah pesanggrahan rumah atau kemah dengan sepertinya menurut perintah Galuh Cendera Kirana.
Setelah sudah selesai semuanya, berkata Galuh Cendera Kirana, ”Ya, Mamanda menteri, baiklah Mamanda mmemperbuat sebuah kota pada tempat ini, karena hamba hendak menjadi raja pada tempat ini.”
Menteri itu bersuka cita teamat sangat, tetapii penuh dengan keheranan mendengar perkataan itu, lalu diperbuat orang kota baru di situ; separuh di antara orang-orang itu lalu menebangi pohon-pohonan dan separuh pula menanam pula pohon-pohonan baharu, supaya menjadi bagus; dan tiada berapa lama antaranya berdirilah di situ sebuah kota yang amat indah dan permai. Bangun kota itu amat bagus seperti negeri baharu yang amat indah perbuatannya dan penuh dengan periasannya.
Setelah lengkap dan hadir sekaliannya, Galuh Cendera Kirana itu bersuka cita teramat sangat dengan tiada terkira-kira riang hatinya sambil tersenyum dan tertawa memandang segala keindahan itu, Galuh Cendera Kirana berpikir, ”Sekarang negeri sudah jadi dan lengkap dengan sepertinya; baiklah aku menjadi raja dalam negeri ini, akan merampas rakyat Kuripan, jikalau mati maka relalah aku ini.”
Setelah berpikir yang demikian itu, bersuka-sukaanlah makan dan minum dan tiada lama lagi hari pun malamlah. Ia beradulah di sana dengan bersenang hati, bercampur dengan rawan.
Setelah hari sudah pagi dan matahari sudah terbit, sekalian isi negeri itu pun bangunlah, sebab tiada mendengar suara harimau dan pelanduk dan burung di hutan yang berbunyi amat riuh-rendah suaranya, karena negeri itu pada kiri dan kanan berdampingan dengan hutan yang besar-besar. Cendera Kirana bangunlah dengan bersuka cita, lalu pergi mandi ke dalam taman, Pusparawan namanya, diiringi dengan Ken Bayan dan Ken Sanggit; taman Pusparawan itu perbuatannya sendiri dan rupanya amat permai…
Sumber, Bunga Rampai dari Hikayat Lama, Sanoesi Pane, 2000: 99-100
Bandingkanlah dengan cerita rakyat di bawah ini!
ASAL MULA TERJADINYA KOTA REMBANG
DAN DESA KABONGAN
Oleh: Theresia Siska Sabatini
Kadipaten Lasem merupakan sebuah kotatua yang berada di Kerajaan Majapahit. Keberadaan kotakuno ini tidak dapat terlepas dari keberadaan Kerajaan Majapahit di masa kejayaannya. Sebagai kotatua yang paling hidup. Lasem memiliki banyak sebutan yang mengarah ke dalam identitas suatukota. Lasem sering disebutkota Batik,kota Santri,kota Cina,kota Tua.
Secara geografis daerah Lasem dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) Daerah pantai yang berpusat di Caruban kelurahan Gedungmulyo dan desa Bonang.
b) Daerah dataran rendah terdapat di sekitarkotaLasem yang dialiri sungai Babagan.
c) Daerah pegunungan dengan puncak-puncaknya antara lain gunung Ngeblek, gunung Ijo, gunung Satro dan sebagai puncak tertinggi ialah puncak Argo Puro ( Ngargo).
Iklim daerah Lasem ini terdiri dari musim kemarau yang jatuh mulai bulan Juni samapi Oktober, musim pancaroba mulai bulan Nopember sampai Desember, dan mulai bulan April sampai Mei. Adapun musim hujan yang jatuh pada bulan Januari sampai Maret. Sehingga apabila dipandang dari sudut geografis ini, maka Lasem memang tepat bila menjadi pusat pemerintahan yang ideal pada masa itu. Kebudayaan dan kesenian pun berkembang dengan pesat, khususnya seni padalangan. Lasem digambarkan suatu kerajaan atau pusat pemerintahan yang diinginkan. Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan keberadaan Lasem adalah Negeri panjang apunjung, gemah ripah loh jinawi, karta tur raharjo dasar nagari…. Hangeringaken Pategilan, Hanengenaken pasabinan, Hangungkuraken wana bebanjengan sarta pagunungan, tuwin Hangajengaken bandaran ageng.
Dari ungkapan sastra jawa tersebut, kerajaan kuno masa itu dapat dikatakan ideal apabila memiliki tiga macam daerah yaitu : pantai, daratan rendah, serta hutan dan pegunungan. Sehingga kerajaan Lasem benar-benar merupakan pusat pemerintahan yang ideal. Lasem sebagai suatu wilayah yang berdaulat dalam bentuk kerajaan, menguasai wilayah yang meliputi Pacitan sampai daerah mura Bengawan Solo yaitu daerah Sedayu.
Wilayah ini dipimpin oleh seorang adipati yang bernama Pangeran Badranala. Beliau adalah adipati ketiga setelah ayahnya, yang bernama adipati Wijaya Babra. Beliau adalah seorang adipati yang adil dan biijakasana. Beliau tidak pernah membedakan baik yang kaya, miskin, bodoh, ataupun pandai, semua diperlakukan sama sesuai kedudukannya.
Keberhasilan pelaksanaan pemerintahan pada masa itu disebabkan karena Bhre Lasem benar-benar memiliki tiga syarat kepemimpinan yaitu: SAMRAJ, INDRATVAN, EKA CATRA (Berdaulat, Bersifat Pemimpin, Pengayoman).
Untuk menjalankan roda pemerintahan itu, Adipati Badranala dibantu oleh suatu Dewan Mentri yang disebut PANCA MANTRI, adapun Panca Mantri adalah pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan yang disebut RAKRYAN, terdiri dari:
1. Rakryan Patih : bertugas ikut menjalankan kebijaksanaan pemerintahan bersama raja, serta memimpin dewan mentri yang merupakan badan pelaksanaan pemerintahan.
2. Rakryan Tumanggung : bertugas sebagai panglima kerajaan dengan tugas mengelola bidang pertahanan dan keamanan.
3. Rakryan Rangga : bertugas membantu panglima, mengawal dan mendampingi raja pada waktu ada upacara kerajaan maupun dalam peperangan.
4. Rakryan Kanuruhan : bertugas sebagai penghubung (juru bicara istana).
5. Rakryan Demung : bertugas sebagai pengatur rumah tangga istana.
Sekitar tahun 1336, sudah banyak orang yang tinggal di wilayah kadipaten Lasem ini yang berasal dari bangsa Campa Banjarmlati. Mereka mempunyai keterampilan yang tinggi dalam dunia perdagangan, pertanian maupun dalam dunia usaha yang lainnya. Contohnya adalah dalam membuat tahu yang berasal dari kedelai dan gula yang terbuat dari tanaman tebu.
Adipati Badranala berkata pada seluruh rakyatnya, “Saya perintahkan kalian yang tinggal di wilayah baratkotaLasem untuk membenahi diri, dan saya perintahkan kalian untuk menanam tanaman tebu sebanyak-banyaknya di lahan yang saya miliki ”
“ Baik Kanjeng Adipati, saya dan semua warga di sini akan segera melaksanakan perintah adipati,” jawab salah satu rakyat yang mewakili rakyat lainnya.
Adipati tersenyum dan berkata lagi, “Setelah itu hasil tanaman tebu itu harus kalian olah menjai gula!”
Rakyatnya pun kebingungan kemudian mereka bertanya kepada Sang Adipati.
“Akan tetapi bagaimana caranya Kanjeng Adipati? Kami belum pernah membuat gula dari tanaman tebu sebelumnya!!! ” seru salah satu warganya.
Sang adipati mengerutkan dahinya, lalu berkata, “Nanti setelah kalian menanam tanaman tebu itu, saya akan mengirim salah seorang untuk mengajari kalian bagaimana caranya membuat gula dari tanaman tebu tersebut ”.
Setelah mereka menerima perintah dari Sang Adipati, mereka segera membenahi diri dan menanam tanaman tebu di mana ladang itu berada. Dan setelah semua warga mampu menghasilkan tanaman tebu sebanyak-banyaknya, sang adipati segera menindaklanjuti masalah itu. Karena warga tersebut belum mengerti bagaimana caranya mengubah batang tebu menjadi gula yang manis rasanya.
Kemudian sang adipati mendengar kabar, bahwa di Kadipaten Lasem ada seorang pendatang dari bangsa Campa Banjarmlati bernama POW IE DIEN yang pandai membuat gula. Setelah mendengar kabar itu, Sang Adipati langsung menyuruh salah satu anak buahnya untuk memanggil Pow Ie Dien agar segera manghadap.
Ketika Pow Ie Dien menghadap titah atau perintah pun diberikan kepada Pow Ie Dien.
“Saya mendengar kabar bahwa kamu pandai membuat gula dari tanaman tebu, apa itu benar?”
“Benar Kanjeng Adipati,” kata Pow Ie Dien.
“Saya perintahkan kamu untuk mengembara ke tempat warga pribumi menanam tebu di wilayah BaratkotaLasem itu berada dan saya juga memerintahkan kamu untuk mendidik para warga pribumi agar mampu mengolah batang tebu tersebut menjadi gula,“ Adipati Badranala memerintah Pow Ie Dien.
“Baik Kanjeng Adipati, saya akan segera ke wilayah BaratkotaLasem untuk mendidik para warga pribumi tersebut ,“ Pow Ie Dien pun menyanggupinya.
Setelah menerima perintah adipati Badranala, Pow Ie Dien segera melaksanakan perintah tersebut. Di wilayah itu Pow Ie Dien segera mengajak para warga Pribumi yang sudah menanam tebu tersebut untuk bersama-sama diajak menebang tanaman tebu yang sudah mereka tanam. Menebang tebu jika disalin dalam bahasa Jawa adalah Ngrembang. Dari kata tersebut, daerah tempat menanam tebu tersebut diberi nama Desa Rembang yang mempunyai arti dan maksud tersendiri yaitu tempat orang menanam tanaman tebu yang kemudian ditebang secara beramai-ramai.
Setelah tanaman tebu tersebut selesai ditebang, Pow Ie Dien berkata pada semua warga.
“Saya akan mengajak kalian untuk membuat tempat khusus untuk mengolah batang tebu tersebut sehingga menjadi gula dan akan kita tempatkan di belanga.”
“Baik, Tuan, semua perintah Tuan akan kami laksanakan, “ jawab para warga.
Dalam pembuatan gula yang berasal dari batang tebu ini, semua warga juga membutuhkan belanga dalam jumlah yang banyak sekali. Oleh karena itu, selain mengajarkan bagaimana memeras batang tebu untuk diambil airnya dan dikumpulkannya, Pow Ie Dien juga mengajarkan cara membuat belanga.
Pow Ie Dien sangat baik hati, meskipun dia seorang perantau, jasanya terhadap warga pribumi di sini banyak sekali. Semua kemampuan dan keterampilannya sudah banyak yang ditularkan kepada warga pribumi tersebut. Seandainya dulu dia tidak menuruti dan melaksanakan perintah adipati Badranala, mungkin ia tidak akan sampai ke wilayah ini dan seandainya ia tidak mau mengajarkan kemampuan dan keterampilan membuat gula serta membuat belanga kepada warga pribumi tersebut, mungkin sampai saat ini seluruh warga pribumi tersebut belum bisa membuat gula, membuat belanga dan yang lainnya.
“Selanjutnya saya akan mengajak kalian untuk mencari dan mengumpulkan kayu bakar yang selanjutnya akan kita bakar dan gunakan untuk merebus air tebu tersebut sehingga akan berubah menjadi gula,” ajakan sekaligus ajaran yang diberikan Pow Ie Dien kepada warga.
Untuk mengingat-ingat peristiwa yang dilakukan oleh Pow Ie Dien membuat tempat perebusan air menjadi gula tersebut, seluruh warga setempat menyebutnya dengan obongan yang berasal dari bahasa jawa. Setelah tempat tersebut ramai dihuni orang nanti, tempat tersebut diikenal dengan nama Desa Kabongan, yang berasal dari kata ka-obongan yang artinya ke tempat obongan. (Tetapi ada versi lain yang menganggap bahwa desa Kabongan itu berasal dari kata ka-bongaow yang berarti pohon bongaow atau pohon bakau).
Semakin lama, kehidupan semakin berkermbang, kemampuan warga desa Kabongan membuat belanga dari tanah liat tersebut pun semakin berkembang pula. Kemampuan dalam hal ini diwariskan kepada generasi selanjutnya. Sehingga tidak mengherankan apabila hingga saat ini warga desa Kabongan, khususnya daerah Kabongan bagian selatan serta desa sebelahnya, yaitu desa Sidowayah, mereka menekuni kerajinan dalam membuat belanga dari tanah liat ini.
Sekarang desa Kabongan juga terpecah menjadi dua desa, yaitu desa Kabongan Lor dan desa Kabongan Kidul, yang semuanya termasuk wilayah Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
Pelatihan 1
Bandingkanlah unsur-unsur intrinsik kedua cerita di atas dengan cara mengisi kolom-kolom di bawah ini!
A. Hikayat Panji Semirang
Unsur Intrinsik |
Hikayat Panji Semirang |
Kalimat Pendukung |
Tokoh/Penokohan | 1.
2. |
|
Alur | ||
Tema | ||
Setting | 1.
2. 3. |
|
Gaya Bahasa | 1.
2. |
|
Diksi/Pilihan Kata | ||
Amanat |
Asal-Usul terjadinya Kota Rembang dan Desa Kabongan
Unsur Intrinsik |
Asal-Usul terjadinya Kota Rembang dan Desa Kabongan
|
Kalimat Pendukung |
Tokoh/Penokohan | 1.
2. |
|
Alur | ||
Tema | ||
Setting | 1.
2. 3. |
|
Gaya Bahasa | 1.
2. |
|
Diksi/Pilihan Kata | ||
Amanat |
UJI KOMPETENSI
- A. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
- Apa yang dimaksud dengan catatan kaki?
- Sebutkan unsur-unsur dalam resensi novel!
- Buatlah kalimat dengan prefiks di bawah ini!
Serba, tuna, anti, pasca, hiper, poli
- Sebutkan hal-hal yang dapat diungkapkan dalam pembukaan sebuah resensi buku atau karya sastra!
- Apakah yang membedakan antara sambutan dengan khotbah?
- Buatlah sebuah paragraf deduktif dan sebuah paragraf induktif!
- B. Soal Pilihan Ganda
1. Berikut ini kalimat yang menggunakan konjungsi yang menyatakan penegas adalah …
- Ratna sangat bahagia sehingga tidak mampu berkata-kata
- Umi pergi dengan temannya, ketika Saat datang
- Agus menulis surat sebelum pergi ke Banddung
- Rumah nenek terletak di desa yang sangat jauh dari keramaian
- Paman tidak dapat mengunjungi kami karena sedang sakit
2. Sebuah surat perjanjian juual beli berisikan hal-hal berikut, kecuali …
- Objek yang diperjualbelikan
- Harga objek yang diperjualbelikan, cara pembayaran, cara penyerahan
- Pertanggungan resiko jual beli
- Hak dan kewajiban bagi penjual dan pembeli
- Besarnya denda atau hukuman jika kedua pihak melanggar perjanjian jual beli
3. Sebuah surat perjanjian dianggap sah apabila memenuhi persyaratan berikut, kecuali ….
- Perjanjian harus mengandung kata setuju atau mufakat dari kedua pihak
- Kedua pihak dalam keadaann sadar dan tidak terganggu pikiran
- Isi perjanjian harus jelas
- Diadakan di depan notaris atau pengadilan
- Perjanjian tidak mengandung maksud yang bertentangan dengan undang-undang
4. Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Suwardi beralamat di Jalan Pelita 23 Rembang, pekerjaan petani (1) …, dan Suhendra, beralamat di Jalan Parikesit II/31 Rembang, pekerjaan pedagang (2)…, mengadakan perjanjian sebagai berikut.
Isian yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pada alenia pembuka surat perjanjian jual beli di atas adalah ….
- (1) selaku pihak pertama: (2) selaku pihak kedua
- (1) selaku pihak pertama: (2) selaku pihak kedua
- (1) selaku pihak pertama: (2) selaku pihak kedua
- (1) selaku pihak pertama: (2) selaku pihak kedua
- (1) selaku pihak pertama: (2) selaku pihak kedua
5. Berikut ini yang terdapat dalam resensi novel pada bagian identitas buku, kecuali …
- Tebal buku
- Judul buku
- Nama pengarang
- Nama peresensi
- Nama penerbit
6. Tujuan penulis resensi memperlihatkan kelebihan dan kelemahan buku, yaitu …
- Agar pembaca mengetahui kelemahhan buku
- Agar pembaca mengetahui kelebihan buku
- Untuk menunjukkan hal-hal yang menarik dari suatu buku
- Membantu pembaca menentukan pilihannya untuk membaca atau tidak karya tersebut
- Untuk timbangan buku
7. Isi atau tubuh resensi novel umumnya memuat hal-hal berikut, kecuali ….
- Sinopsis novel
- Keunggulan buku
- Ulasan singkat isi buku
- Kekurangan buku
- Biodata pengarang
8. Keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik menimbulkan …pendapat.
Prefiks serapan yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. serba b. Multi c. Pra d. Kontra e. Antar
9. Imbuhan serapan yang berarti melawan adalah ….
a. antar b. Anti c. Tuna d. Pra e. Serba
10. Susunan daftar pustaka menurut sistem baru yang benar adalah ….
- Gorys Keraf. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende, Flores: Nusa Indah
- Gorys, Keraf. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende, Flores: Nusa Indah
- Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende, Flores: Nusa Indah
- Keraf, Gorys . Diksi dan Gaya Bahasa. 1981. Ende, Flores: Nusa Indah
- Gorys, Keraf. Ende, Flores: Nusa Indah. Diksi dan Gaya Bahasa . 1981.
11. Berikut ini fungsi catatan kaki, kecuali ….
- Bukti tertulis atas kutipan
- Keterangan tambahan dalam memperjelas pembahasan
- Penghargaan penulis terhadap pengarang yang gagasannya telah dikutip
- Menunjuukkan bagian lain dalam naskah
- Bukti bahwa penulis telah berusaha membaca literatur pendukung
12. Berikut ini adalah cara menuliskan kutipan langsung yang lebih dari empat baris, kecuali ….
- Kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi
- Jarak antarbaris kutipan 1 spasi
- Jarak antarbaris kutipan 1,5 spasi
- Kutipan boleh diapit dengan tanda petik dan ditempatkan menjorok ke dalam paragraf sebanyak 5-7 ketukan
- Sesudah kutipan diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas
13. Jenis tokoh drama berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita antara lain ….
- Tokoh sentral
- Tokoh pusat
- Tokoh tritagonis
- Tokoh utama
- Tokoh pembantu
14. Berikut ini yang bukan ciri-ciri hikayat adalah ….
- Peralihan HINDU-islam
- Peradaban ISLAM melayu
- Zaman Hindu
- Zaman Budha
- Zaman sastra lisan
15. Berikut partikel penghubung yang menyatakan akibat, kecuali ….
- Agar
- Demi
- Bagi
- Kalau
- Sebab
16. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat ditemui dalam sebuah proposal atau rancanggan suatu kegiatan, kecuali ….
- Latar belakang
- Tujuan
- Waktu dan tempat
- Susunan acara
- Ringkasan
17. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan penggunaan tata lampu dalam pementasan drama adalah ….
- Sebagai penerangan di panggung dan terhadap aktor
- Mendukung pengungkapan gaya dan tema lakon
- Menunjuukkan asal-usul dan strata sosial tokoh yang diperankan
- Membantu melukis dekor sehingga terdapat efek sinar dan bayangan
- Memberikan efek alamiah dari waktu
18. Berikut ini yang bukan perlengkapan panggung.
- Mikrofon
- Sound system
- Penerangan
- Dekorasi
- Bahan kosmetika
|
19.
Kalimat tanggapan yang tepat, sesuai isi bacaan di atas adalah….
- Pantaslah siswa STM itu berkemampuan membaca pemahaman seperti itu. Mereka lebih mengutamakan praktisi.
- Rendah sekali kemampuan membaca pemahaman siswa STM. Jadi, perlu dicarikan solusinya
- Janganlah memvonis siswa STM sehingga mengecilkan hati mereka dengan kesimpulan seperti itu
- Sangat tidak masuk akal jika hasil itu dijadikan suatu kesimpulan terhadap siswa
- Hasil penelitian orang itu sangat tidak benar. Kappan dia melakuukan penelitian tersebut terhadap siswa STM?
|
20.
Paragraf di atas merupakan kutipan proposal yang dituangkan dallam bagian ….
- Masalahh
- Tujuan
- Latar belakang
- Ruang lingkup
- pelaksnaan
|
21.
Kalimat pembuka pidato yang tepat adalah ….
- Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Saat ini, saya berdiri di sini untuuk menyampaikan sepatah-dua patah kata
- Salam jumpa saya ucapkan kepada hadirin sekalian. Kita berjumpa lagi dalam acara yang sama
- Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul untuk melaksanakan acara perpisahan ini.
- Inilah acara yang rutin kita laksanakan dari tahun ke tahun. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan beberapa kesan dan pesan untuk kakak-kakak kita
- Terima kasih atas waktu dan tempat yang telah disediakan untuk saya menyampaikan sambutan dalam acara perpisahan ini.
|
22 .
Salah satu kalimat tanya yang tepat diajukan pewawancara adalah …
- Apakah pelaksanaan pentas seni sudah Anda pikirkan masak-masak?
- Bagaimana dampak pentas seni terhadap kreativitas siswa ini, Bu?
- Bagaimana cara Ibu mendapatkan mendapatkan dana untuk pembiayaan pentas seni ini?
- Bagaimana pendapat Ibu tentang terhadap pentas seni ini?
- Apakah Ibu senang dan selalu termotivasi untuk melaksanakan pentas seni di Indonesia ini?
|
23.
Kalimat resensi yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah ….
- Identitas buku adalah karya Armijn Pane dan tebal 150 halaman
- Dia seorang pengarang yang sering mendapat penghargaan
- Buku ini sangat baik dibaca oleh para pelajar Indonesia
- Novel ini menceritakan cerita klasik Indonesia, tetapi modern
- Keunggulan buku ini terlihat dalam bahasa dan cara penyajian ceritanya
24. Unsur-unsur intrinsik yang paling dominan dalam penggalan di atas adalah
- Perwatakan
- Setting
- Alur
- Tema
- Amanat
|
25.
25. Unsur-unsur intrinsik yang paling dominan dalam penggalan di atas adalah
- Perwatakan
- Setting
- Alur
- Tema
- Amanat
26. Menurut kutipan di atas, perwatakan Galuh Cendera Kirana adalah di bawah ini!
- Teguh pendirian
- Mudah menyerah
- Lembut hati
- Pantang menyerah
- Baik hati
|
27.
Konflik dalam kutipan di atas adalah
- Si Bapak tidak berhasil menasihati anaknya
- Si anak memaksakan kehendaknya kepada bapaknya
- Si bapak sangat marah kepada anaknya yang pembangkang
- Si bapak merasa salah dalam mendidik anak kandungnya
- Si anak tidak dipedulikan orang tuanya
|
28.
Ide pokok paragraf artikel di atas adalah ….
- Beban negara terhadap beban penduduk
- Meningkatnya penduuduk usia lanjut di Indonesia
- Meningkatnya jumlah generasi muda setelah merdeka
- Perlu berjuang dalam mengatasi kependudukan
- Perhatian terhadap masyarakat Indonesia
|
29.
Hal yang dibahas dalam penggalan resensi di atas adalah ….
- Keunggulan buku
- Kelemahan buku
- Bahasa
- Isi buku
- Penghargaan
30. Karakteristik naskah sastra Melayu Klasik adalah ….
- Penggunaan diksi yang menarik sehingga tidak membosankan
- Pemakaian kata penghubung yang tidak tepat di setiap awal kalimat
- Penggunaan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti
- Kalimatnya tidak efektif dan kosakatanya tepat
- Pengungkapan isi hati kepada orang lain dengan malu-malu
|
31.
Dalam kutipan tersebut hal yang diresensi adalah ….
- Kepengarangan pengarang
- Kesimpulan terhadap buku
- Kekurangan dan keunggulan buku
- Gaya penulisan cerita
- Bahasa pengarang dalam buku
32. Bacalah penggalan cerita Mutiara di Tengah Sawah berikut!
|
Konflik yang terjadi dalam diri tokoh aku adalah konflik ….
- Aku dengan cincin
- Aku dengan dia
- Aku dengan lingkungan
- Aku dengan orang dewasa
- Aku dengan dirinya-sendiri
33. Berikut merupakan kalimat pesan yang terdapat dalam naskah pidato, yakni …
- Berhati-hatilah terhadap curah hujan yang tinggi
- Perlunya kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai penyakit
- Perlunya memakai sepatu boot dan sarung tangan karet
- Jaga kebersihan lingkungan dengan menggalakkan bersih-bersih lingkungan
- Menghindari bersih-bersih lingkungan jika terdapat bagian tubuh yang terluka
|
34.
Rangkuman hasil pembicaraan dalam wawancara di atas adalah ….
- Kemajuan Pakistan dan Nobel
- Abdus Salam sang peraih Nobel yang membuat Pakistan maju
- Abdus Salam menarik fisikawan Pakistan
- Pemenang Nobel dapat membimbing orang lain untuk meraih Nobel berikutnya
- Daya tarik Nobel untuk mencapai kemajuan
|
35.
Pendeskripsian watak tokoh yang digunakan pengarang dalam kutipan di atas adalah ….
- Melalui perbincangan tokoh lain
- Melukiskan jalan pikiran tokoh
- Reaksi tokoh terhadap kejadian
- Melukiskan keadaan sekitar pelaku
- Langsung menganalisis watak tokoh
|
36.
Inti kutipan artikel di atas adalah …..
- Singapura telah menjadi kota modern
- Singapura telah menjadi kota yang tertata apik, teratur, bersih, dan indah
- Singapura pernah mengalami problem kota besar
- Singapura berhasil mengatasi problem perkotaan dengan baik
- Singapura dan kota-kota besar di Indonesia memiliki kesamaan
37. Bacalah resensi berikut!
|
Pernyataan yang merujuk pada keunggulan buku dalam kutipan resensi di atas adalah ….
- Peristiwa dalam cerita mengungkap refleksi kehidupan sosial politik Indonesia
- Cerita ini mengungkap penyadaran makna nilai-nilai kehidupan
- Penyajian cerita serasa hidup dan dapat dirasakan sebagai kehidupan nyata
- Pengarang mengungkap kunci-kunci analisis dalam filsafat dan ilmiah
- Buku tersebut mengungkap peran metodologi yang dipakai dalam bagian buku
38. Penulisan sumber kutipan yang benar adalah ….
- Iwan Setiawan, Ade. 2002. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Depok: Penebar Swadaya, hlm.4.
- Ade Iwan Setiawan.. 2002. Penghijauan dengan Tanaman Potensial.. Penebar Swadaya, Depok. hlm.4.
- Ade Iwan, Setiawan. 2002. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Depok: Penebar Swadaya, hlm.4.
- Ade Iwan Setiawan. 2002. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Depok: Penebar Swadaya, hlm.4.
- Ade Iwan Setiawan. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. 2002. Depok: Penebar Swadaya, hlm.4.
39. Jika dalam penyusunan karya tulis terdapat kutipan dari buku karangan Sahid Warsanto yang berjudul Bahasan Bahasa terbitan Aries Lima, Jakarta, tahun 1994, halaman 35, penulisan catatan kaki yang benar adalah ….
- Warsanto, Sahid. 1994. Bahasan Bahasa. Aries Lima: Jakarta. Hlm. 35.
- Warsanto, Sahid. Bahasan Bahasa. Aries Lima: Jakarta. 1994. Hlm. 35.
- Sahid Warsanto. 1994. Bahasan Bahasa. Aries Lima: Jakarta. Hlm. 35.
- Sahid Warsanto. Bahasan Bahasa. (Jakarta: Aries Lima, 1994), Hlm. 35.
- Sahid Warsanto, Bahasan Bahasa, (Aries Lima, Jakarta, 1994: Hlm. 35).
40. Salah satu ketentuan dalam penulisan kutipan ialah ….
- Setiap kutipan ditulis dalam tanda petik
- Kutipan langsung yangg pendek diapit tanda petik dan dijalin ke dalam teks
- Setiap kutipan harus dikeluarkan dari teks dan diapit tanda petik
- Kutipan tidak langsung/parafrase harus diapit tanda petik dan dikeluarkan dari teks
- Kutiupan langsung yang panjang (lebih dari 3 baris) harus dijalin ke dalam teks tanpa diapit tanda petik
41. Penulisan kutipan yang tepat adalah ….
- Jika cerita rekaan merupakan suatu sistem maka subsistem yang terpenting di dalamnya adalah alur, tema, dan tokoh (Culler, 1977:192).
- (Culler, 1977:192), jika cerita rekaan merupakan suatu sistem maka subsistem yang terpenting di dalamnya adalah alur, tema, dan tokoh.
- Cerita rekaan merupakan suatu sistem maka subsistem yang terpenting di dalamnya adalah alur, tema, dan tokoh ini dikatakan oleh Culler: (1977:192).
- Culler mengatakan bahwa cerita rekaan merupakan suatu sistem (1977:192), sedangkan subsistem yang terpenting di dalamnya adalah alur, tema, dan tokoh.
- Cerita rekaan menurut Culler dalam bukunya yang diterbitkan tahun 1977 hlm. 192: merupakan suatu sistem, sedangkan subsistem yang terpenting di dalamnya adalah alur, tema, dan tokoh.
42. Judul karya ilmiah: Dampak reklamasi terhadap ekosistem laut di puulau serangan
Penulisa judul karya ilmiah yang tepat adalah ….
- Dampak Reklamasi Terhadap Ekosistem Laut Di Pulau Serangan
- DAMPAK REKLAMASI TERHADAP EKOSISTEM LAUT di PULAU SERANGAN
- Dampak Reklamasi terhadap Ekosistem Laut di Pulau Serangan
- Dampak Reklamasi terhadap Ekosistem Laut Di Pulau Serangan
- ”Dampak Reklamasi terhadap Ekosistem Laut di Pulau Serangan”
43. Proposal Kegiatan
|
Hal yang harus dimasukkan untuk mengawali proposal di atas adalah ….
- Latar belakang
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Kepanitiaan
- Dasar pemikiran
44. Hal yang tidak termasuk isi proposal adalah ….
- Pendahuluan/latar belakang
- Tujuan
- Honor panitia
- Dana yang dianggarkan
- Jenis kegiatan
45. Hal yang tidak perlu diulas dalam resensi drama adalah ….
- Latar tempat dan waktu
- Latar suasana
- Sudut pandang
- Akting
- dialog
Posted on May 21, 2011
0